Advertisement
Survei: Tsamara Amany dan Bima Arya Potensial Jadi Wagub DKI di Pilgub 2024

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Lembaga survei Nusantara Strategic Network (NSN) menilai politisi muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany Alatas dan Wali Kota Bogor Bima Arya memiliki potensi besar menjadi wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2024.
"Tsamara Amany menjadi calon wakil gubernur favorit DKI Jakarta yang cocok dipasangkan dengan nama-nama yang ada dalam bursa calon gubernur,” kata Direktur Program NSN, Riandi, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/1/2022).
Advertisement
Lembaga survei NSN mensurvei 400 responden mewakili seluruh wilayah DKI Jakarta dengan metode "multistage random sampling" dan pengambilan data secara tatap muka menerapkan protokol kesehatan pada 5-15 Januari 2022.
Tingkat kesalahan ("margin of error") survei sebesar 4,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
BACA JUGA: Di Balik Kecelakaan Maut Balikpapan, Instran: Sopir Truk Jadi Korban Regulasi, Ini Alasannya
Dari hasil survei tersebut beberapa nama muncul sebagai calon gubernur potensial untuk memimpin DKI Jakarta, antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Gubernur Petahana Anies Baswedan, dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria.
Dari simulasi hasil survei menunjukkan, pasangan Ganjar-Tsamara Amany Alatas mendapatkan dukungan sebanyak 34,5 persen, Riza-Tsamara (28,5 persen), dan Risma-Tsamara (21,0 persen).
"Ketika dipasangkan dengan Anies yang notabene kerap berseberangan sikap dengan PSI pun tetap mendapat dukungan sebesar 14,3 persen," tutur Riandi.
Selain itu, pasangan Ganjar-Bima Arya mendapat dukungan sebanyak 30,8 persen, Riza-Arya Bima (27,8 persen), Anies-Bima Arya (19,0 persen), Risma-Bima Arya (14,5 persen), dan sisanya tidak tahu/tidak jawab (7,9 persen).
Sementara itu, sosok Risma paling banyak mendapat dukungan jika dipasangkan dengan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki meraih 28,0 persen.
Simulasi lainnya, Zaki Iskandar dipasangkan dengan Ariza (22,5 persen), Ganjar-Zaki (19,5 persen), Anies-Zaki (16,3 persen), dan sisanya tidak tahu/tidak jawab (13,7 persen).
Terakhir, pasangan Anies dengan Ahmad Sahroni mendapat dukungan paling kecil, yaitu 22,0 persen. Sahroni dipasangkan dengan Ariza (19,3 persen), Ganjar (19,0 persen), Risma (17,5 persen), dan banyak yang memilih tidak tahu/tidak jawab (22,2 persen).
“Simulasi pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta ini bisa menjadi rujukan bagi partai-partai politik dalam mengusung kandidat dan menggalang koalisi,” jelas Riandi.
Masa jabatan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta akan berakhir pada Oktober mendatang, sehingga posisi kepala daerah bakal diisi oleh pelaksana tugas (Plt), hingga Pilkada akhir 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jelang Libur Waisak, 368.470 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
Advertisement

Tanah Tutupan di Bantul Sudah Bersertifikat, Warga Tuntut Ganti Rugi JJLS
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Paket Makanan untuk Jemaah Haji Indonesia Disajikan dalam Empat Warna Wadah
- Donald Trump Sebut India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata karena Mediasi Amerika Serikat
- Gencatan Senjata India dan Pakistan Resmi Dimulai
- Polisi Turunkan Paksa Atribut Bendera dan Spanduk Ormas
- Stok Beras Capai 3,6 Juta Ton, Pemerintah Akan Bangun 25 Ribu Gudang Darurat
- Kemenkopolkam: Berantas Premanisme Berkedok Ormas Lewat Penindakan Hukum
- Viral Pengamen Rusak Bus Primajasa, 1 Pelaku Diringkus dan 1 Orang Buron
Advertisement