Bela Toleransi, UIN Jogja Kutuk Penendangan Sesajen Gunung Semeru

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Jogja Sri Sumarni secara tegas membela nilai-nilai toleransi dan mengutuk penendangan sesajen di Gunung Semeru beberapa waktu lalu oleh bekas mahasiswa kampus tersebut.
"Saya memang mengutuk keras perbuatan tersebut karena jauh dari nilai-nilai toleransi, nilai-nilai inklusivitas," kata Sri Sumarni, Kamis (13/1/2022).
BACA JUGA: Viral Pria Tendang Sesaji di Gunung Semeru, Ternyata Kuliah di Jogja
Sri menilai perbuatan tersebut secara jelas melukai masyarakat mengingat secara Indonesia sangat kaya akan adat kebudayaan.
Keberagaman adat dan budaya itu, kata Sri yang sudah seharusnya dijaga dan dihargai oleh semua masyarakat. Perbuatan itu justru mencederai nilai-nilai toleransi tersebut.
"Kita ini kan sangat beragam sehingga memang ya harus saling menghargai," terangnya.
“Kementerian Agama itu sudah membuat kebijakan moderasi beragama sehingga Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan mengutuk keras atas perbuatan itu.”
Ia memastikan bahwa perbuatan tersebut tidak pernah diajarkan sama sekali di UIN. Justru ajaran tentang toleransi yang menjadi salah satu fokus mata kuliah bagi para mahasiswa.
“Kebetulan saya juga mengajar mata kuliah pendidikan multikultural," terangnya.
Di dalam mata kuliah tersebut, mahasiswa UIN Jogja diajarkan lebih banyak mengani keberagaman yang ada di Indonesia.
“Keragaman itu sudah sunnatullah. Jadi kalau kita tidak menerima keragaman ya berarti dia mengingkari kodrat, mengingkari takdir karena keberagaman itu sudah menjadi takdir dari Tuhan, Allah SWT," ucapnya.
HF pria penendang sesajen di Gunung Semeru sempat berkuliah di UIN Jogja. Namun yang bersangkutan diketahui telah drop out (DO) sejak beberapa tahun lalu.
BACA JUGA: Dapat Tumpeng Nasi Kuning dari Pendeta, Gus Miftah: Makan Nggak? Ya Makanlah...
Sri menuturkan setelah DO sebenarnya HF sempat hendak mendaftar lagi sebagai mahasiswa tingkat S2 di UIN Yogyakarta. Namun yang bersangkutan ternyata tidak menyelesaikan kewajiban untuk mendaftar ulang sebagai mahasiswa.
"Dulu DO tahun 2014. Sempat mendaftar S2 di UIN tetapi tidak daftar ulang, sehingga belum resmi menjadi mahasiswa UIN sebenarnya," ungkapnya.
Sri mengaku belum sempat mencari informasi secara detail terkait penyebab HF harus di-DO. Namun sepengetahuan dia, HF adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan telah dinyatakan DO sejak 2014 silam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Antam, Jumat 24 Maret 2023 Sentuh Rp1.096.000 Per Gram
- Kabareskrim Polri Tak Lapor LHKPN sejak 2017, KPK: Nanti Kami Cek
- Deretan Negara dengan Durasi Puasa Terpendek di Dunia: Ada Indonesia
- Mayat Membusuk di Plafon Rumah Kosong Gemparkan Warga Semarang
- Besaran Pesangon Karyawan PHK dan Pensiun Sesuai UU Cipta Kerja
Advertisement

Berencana Mudik lewat Sleman? Ini Dia 3 Jalur Rawan Lakalantas yang Perlu Diwaspadai
Advertisement

Ingin Buka Puasa di Hotel? Ini 3 Rekomendasi Tempat di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Lukas Enembe Protes Fasilitas Rutan KPK, Tuding Diberi Makanan Ubi Busuk
- Kemenperin Izinkan Perusahaan Pangkas Upah dan Jam Kerja, Ini Alasannya
- Deretan Negara dengan Durasi Puasa Terpendek di Dunia: Ada Indonesia
- Kabareskrim Polri Tak Lapor LHKPN sejak 2017, KPK: Nanti Kami Cek
- Lanjutkan Penghijauan, Epson Indonesia Tanam 6000 Pohon dan Rehabilitasi Mangrove
- Diduga Terobsesi Teori Konspirasi, Satu Keluarga Lompat dari Balkon Apartemen
- Di Terminal Ini, Tiket Bus Sudah Naik Harga hingga 2 Kali Lipat
Advertisement