Advertisement
Mahfud MD Ingatkan Jangan Belajar dari Ustaz Google atau Medsos
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Mahfud MD (tengah) memberi keterangan terkait perkembangan penagihan dana BLBI saat jumpa pers di Jakarta, Senin (8/11/2021) sebagaimana disiarkan oleh kanal Youtube Kemenko Polhukam RI. - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengatakan bahwa penting untuk meningkatkan jumlah cendekiawan muslim di Indonesia.
Namun, kemurnian ilmu yang diperoleh harus berasal dari sumber yang terpercaya.
Advertisement
“Jangan hanya belajar dari Uztad Google, atau dari Uztad Medsos, ilmu agama itu harus berasal dari yang sudah teruji,” katanya pada acara Muktamar Wahdah Islamiyah dikutip melalui keterangan pers, Minggu (19/12/2021).
Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa tidak perlu ada perdebatan tentang dasar negara.
Menurut Wapres, yang erlu dipikirkan justru bagaimana umat Islam sebagai mayoritas di negara ini dapat menjaga persatuan dan meningkatkan pemberdayaan.
“Pemberdayaan umat yang sampai sekarang masih dalam posisi yang lemah,” jelasnya.
Untuk menjaga persatuan, lanjut Ma’ruf, perlu dilakukan untuk menghindarkan diri dari pemikiran yang menyimpang.
Caranya melalui yang santun dan damai sesuai dengan prinsip ajaran Islam wasathiyah yang kita anut bersama. Selain itu, dia mengingatkan pemberdayaan agar umat menjadi kuat, baik dari segi pendidikan maupun ekonomi.
Salah satu upaya yang harus kita lakukan adalah memperbanyak para pengusaha umat dengan membangun pusat-pusat inkubasi di berbagai daerah dan menaik-kelaskan para pengusaha mikro dan kecil.
"Kita semua tahu bahwa para da’i disamping sebagai pendakwah juga mereka para pedagang,” ungkapnya.
Ma’ruf berharap Wahdah Islamiyah sebagai salah satu Ormas Islam Nasional yang selama dua dekade telah konsisten mengusung persatuan Islam dapat terus bersinergi bersama pemerintah dan masyarakat, terutama dalam membangun umat yang berilmu sekaligus beriman.
Pasalnya, dia menilai Ilmu dan takwa tidak boleh kita pisahkan, ibarat dua sisi mata uang. Penguasaan ilmu pengetahuan yang benar justru akan semakin menuntun kita pada keimanan.
"Keduanya merupakan pegangan setiap insan dalam mengarungi kehidupan di tengah berbagai tantangan zaman,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Banjir Besar Menerjang AS dan Kanada, Puluhan Ribu Mengungsi
- Kabut Asap Beracun Selimuti Hanoi, Udara Terburuk Kedua Dunia
- Ratusan Buku Louvre Rusak Akibat Kebocoran Pipa Pascaperampokan
- Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Dikendarai Sopir Pengganti
- AS Ganti Font Lagi: Rubio Kembalikan Times New Roman, Tolak Calibri
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Trump Izinkan Ekspor Chip Nvidia H200 ke China dengan Tarif 25 Persen
- Menteri ATR/BPN Buka Rakernas 2025, Soroti Tiga Agenda Utama
- Bantul Terjunkan Tim Medis Bantu Korban Banjir Bandang Aceh
- Harga Emas UBS, Antam, dan Galeri24 Kompak Naik Lagi
- Kejagung Sita Hotel Ayaka Suites Terkait Kasus TPPU Sritex
- Nusron Wahid Serahkan 24 Penghargaan WBK di Rakernas ATR/BPN
- UKDW Beri Edukasi Sehat dan Digital bagi Siswi Stella Duce
Advertisement
Advertisement





