Advertisement
Dampak Banjir Lahar Merapi, Ribuan Warga Kesulitan Air Bersih
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN – Sedikitnya 10.000 warga Klaten yang berada di lereng Merapi kesulitan air bersih akibat pipa induk di mata air Bebeng, Kecamatan Cangkringan, Sleman, DIY rusak diterjang banjir lahar pada Rabu (1/12/2021) sore.
Kaur Perencanaan Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jainu, mengatakan pasokan air dari Bebeng macet sejak Rabu sekitar pukul 16.00 WIB. Sebelumnya, hujan deras mengguyur wilayah puncak dan lereng Merapi yang mengakibatkan banjir lahar di sejumlah sungai yang berhulu di gunung tersebut.
Advertisement
"Pada Rabu sekitar pukul 16.00 WIB ada banjir yang sebelumnya tidak pernah terjadi di Kali Bebeng. Kemungkinan kemarin akibat hujan deras, tanah di lereng Merapi banyak yang longsor dan membendung sungai. Karena tanahnya tidak kuat, akhirnya mengakibatkan banjir yang besar melewati Bebeng," kata Jainu, Jumat (3/12/2021).
Akibat banjir itu, pipa induk sepanjang 500 meter rusak dan hanyut terbawa banjir. Kondisi itu membuat saluran air Bebeng yang dimanfaatkan warga empat desa di dua provinsi itu macet. Warga pemanfaat air Bebeng yakni warga Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, serta warga Desa Balerante, Sidorejo, dan Panggang di Kecamatan Kemalang, Klaten.
"Air sementara tidak bisa dimanfaatkan sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Pengguna air Bebeng ada sekitar 15.000 jiwa dan pengguna paling banyak ada di Klaten," kata Jainu yang juga pengurus Guyub Bebeng.
Jainu menuturkan pengurus sudah menggelar rapat darurat membahas macetnya saluran air Bebeng itu. Untuk membikin air dari Bebeng bisa disalurkan lagi, dibutuhkan pipa pengganti.
Selain itu, pembersihan dan perbaikan demi mendapatkan sumber air harus menerjunkan alat berat. "Sesuai estimasi kami, dana yang saat ini dimiliki paguyuban tidak mencukupi. Estimasi kasar kebutuhannya sekitar Rp200 juta. Oleh karena itu, desa yang ada di Sleman berkoordinasi dengan BPBD Sleman. Sementara, kami yang ada di Klaten akan berkoordinasi dengan BPBD Klaten," kata Jainu.
Salah satu warga Dukuh Mbangan, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Sukiman, mengatakan lantaran air dari Bebeng macet, warga sementara waktu menggunakan air hujan. "Selama ini, kami memanfaatkan air dari Bebeng dengan iuran untuk pengganti biaya operasional dan perawatan. Kalau di wilayah kami per meter kubik Rp4.000," kata dia.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Rujedi Endro Suseno, mengatakan ada sekitar 10.000 jiwa warga Klaten yang terdampak terputusnya pasokan air dari Bebeng. "Kami sudah laporan ke pimpinan. Dengan hasil rapat dari paguyuban kemarin, ya harus mengganti pipa yang rusak. Segera dirapatkan untuk duduk bersama menyelesaikan ini," kata Rujedi.
Mata air Bebeng selama ini menjadi andalan warga empat desa di lereng Merapi antara Klaten dan Sleman. Pada erupsi Merapi 2010 lalu, mata air Bebeng sempat tertutup material vulkanik. Setelah dilakukan penggalian, aliran air dari Bebeng bisa dinikmati lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement