Advertisement

Kalangan Milenial Didorong untuk Meneladani Semangat Pahlawan

Sunartono
Minggu, 07 November 2021 - 10:17 WIB
Sunartono
Kalangan Milenial Didorong untuk Meneladani Semangat Pahlawan Direktur Informasi & Komunikasi Pembangunan Manusia Kementerian Kominfo Wiryanta bersama GKR Hayu usai diskusi, Sabtu (6/11/2021). - Ist.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Kalangan milenial terus didorong untuk meneladani semangat para pahlawan terdahulu yang berjuang tanpa pamrih. Sejumlah pemuda milenial bisa berkontribusi sesuai dengan kondisi pandemi saat ini dalam membantu masyarakat.

Direktur Informasi & Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Ditjen IKP Kementerian Kominfo Wiryanta menjelaskan generasi milenial saat ini perlu dikenalkan dengan nilai kepahlawanan melalui cara yang berbeda. Saat ini generasi milenial yang diperkirakan mencapai 28% menjadi modal tersendiri bagi semua pihak untuk secara bersama-sama memberikan pemahaman terkait kepahlawanan.

Advertisement

Menurutnya banyak cara yang dilakukan pemuda untuk meneladani semangat kepahlawanan. Tentunya dengan menyesuaikan kondisi saat ini. Ia mencontohkan karena saat ini masa pandemi maka milenial harus tergerak untuk membantu sesama tanpa pamrih, hal ini termasuk wujud dari semangat kepahlawanan.

“Saat ini pemerintah sudah melonggarkan PPKM, misalnya milenial bisa mengisinya dengan bidang ekonomi bagaimana membantu menggerakkan UMKM lewat ekonomi kreatifnya, kemudian termasuk prestasi bidang olahraga yang saat ini banyak terlihat. Selain itu banyak kalangan milenial menggelar aksi sosial saat pandemi yang ini perlu ditularkan pada milenial yang lain,” katanya di sela-sela diskusi Pahlawan Milenial dan Nilai Luhur Budaya, Sabtu (6/11/2021).

Penghageng Tepas Tandha Yekti Kraton Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu mengatakan semangat pahlawan adalah perjuangan dalam membantu sesama baik dalam skala besar maupun kecil dengan tanpa pamrih. Jika dikaitkan dengan budaya, ia menyebut adanya watak satrio yang percaya diri dan tidak sombong. Ajaran ini sangat aplikatif bisa diterapkan di keluarga, lingkungan sekitar bahkan kalangan remaja bisa diterapkan dalam kelas.

“Kalau dari kita kami mencoba mengupas dari sisi aplikatif, skala keluarga atau yang lebih besar. Misalnya watak satrio sengguh itu percaya diri tanpa sombong, itu sebenarnya sangkan paraning dumadi, di keluarga, kelas juga bisa diterapkan, misalnya jadi ketua kelas jangan semena-mena menyuruh,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tanah Tutupan di Bantul Sudah Bersertifikat, Warga Tuntut Ganti Rugi JJLS

Bantul
| Minggu, 11 Mei 2025, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam

Wisata
| Sabtu, 10 Mei 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement