Advertisement
Konsumsi BBM di DIY Meningkat Setelah Pelonggaran PPKM
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG - Konsumsi BBM di tingkat ritel mengalami peningkatan seiring pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa Tengah dan DIY.
Brasto Galih Nugroho, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Subholding Commercial & Trading, Senin (18/10/2021), mengatakan konsumsi BBM di tingkat ritel dan industri terus mengalami peningkatan. Dibandingkan periode awal PPKM, saat ini demand BBM ritel meningkat 20 persen sedangkan industri pertambangan meningkat 783 persen, sektor migas 60 persen dan sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) mencapai 114 persen.
Advertisement
Dilaporkan konsumsi BBM sektor retail Pertamina yang tercatat secara wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta pada kuartal 3 (Q3) tahun 2021 mencapai sekitar 4,4 juta kilo liter (KL), meningkat 6 persen dibandingkan Q3 tahun 2020. Untuk BBM gasoline (bensin), ada peningkatan sekitar 4 persen, dan untuk gasoil (diesel), bahkan mencapai 11 persen.
“Bahkan untuk solar subsidi konsumsi harian sejak September mengalami peningkatan 17 persen dibandingkan rerata harian di periode Januari sampai Agustus 2021 di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Pertamina berkomitmen untuk memenuhinya dan paralel kami akan berkoordinasi dengan BPH Migas untuk penambahan kuota Solar subsidi,” jelas Brasto seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Bisnis.
Terkait meningkatnya permintaan masyarakat tersebut, Brasto memastikan bahwa Pertamina bakal menjaga stok dan proses penyaluran BBM. Pertamina juga memastikan kecukupan dan distribusi Solar subsidi, mengoptimalkan produksi kilang, serta melakukan pemantauan proses distribusi agar tepat sasaran antara lain dengan sistem digitalisasi dan pemantauan secara real time melalui Pertamina Integrated Command Centre (PICC). Dalam proses penyalurannya-pun, Pertamina Patra Niaga juga mematuhi regulasi dan ketetapan pemerintah yang berlaku.
”Saat ini Pertamina Patra Niaga terus melakukan penghitungan proyeksi kebutuhan Solar Subsidi dan memastikan suplai yang kami lakukan dapat memenuhi peningkatan demand yang terjadi. Adapun untuk stok dan penyaluran BBM non subsidi seperti Dexlite, Pertamina Dex, Pertamax, dan Pertalite, Pertamina pastikan dalam kondisi aman, masyarakat tidak perlu khawatir,” jelas Brasto.
Sebelumnya, Brasto juga sempat mengungkapkan bahwa konsumsi BBM jenis gasoline di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta sepanjang 2020 - 2021 mengalami peningkatan hingga 17 persen. Tak hanya konsumsi, proporsi penjualan BBM jenis gasoline juga dilaporkan mengalami kenaikan serupa.
“Secara proporsi BBM gasoil, Dex Series di Regional Jawa Bagian Tengah terus alami peningkatan dalam 3 tahun terakhir, yaitu 2,9 persen pada tahun 2019, 3,1 persen pada tahun 2020, dan 3,3 persen pada tahun 2021,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
Advertisement
Pemkab Sleman Berupaya Mempercepat Penurunan Angka Stunting
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tertidur 22 Tahun Gunung Ruang Erupsi, Gempa hingga 944 Kali dalam Satu Hari
- Warga Jepang Gugat Pemerintah Soal Efek Samping Vaksin Covid-19
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Tujuh Anggota Kelompok Teroris Ditangkap Densus 88
- Badan Geologi Menyebut Ketinggian Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang Diprediksi hingga 25 Meter
- KPK Menetapkan Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Jadi Tersangka Pencucian Uang
Advertisement
Advertisement