Advertisement
Presiden AS Joe Biden Gratiskan Booster Vaksin Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Dosis penguat (booster) vaksin untuk meningkatkan imunitas terhadap infeksi Virus Corona akan disediakan secara gratis. Hal itu disampaikan oleh Presien Amerika Serikat Joe Biden pada Jumat (24/9/2021), sehari setelah badan kesehatan federal mendukung peluncuran program vaksinasi booster.
Biden juga berjanji akan segera mungkin mendapatkan dosis booster bagi dirinya.
Advertisement
"Seperti dosis pertama dan kedua kalian, dosis penguat gratis dan mudah didapat," kata Biden di Gedung Putih.
Dosis penguat akan diperuntukkan bagi penduduk berusia 65 tahun ke atas atau yang memiliki penyakit bawaan atau yang berisiko tinggi terpapar Covid-19 akibat pekerjaan mereka.
Dosis penguat juga hanya mencakup para penerima vaksin lengkap Pfizer/BioNTech, minimal enam bulan sebelumnya.
Menurut Biden, 60 juta orang kini memenuhi syarat untuk vaksinasi ketiga.
Dia menegaskan kembali seruannya kepada 70 juta lebih warga AS yang belum disuntik vaksin satu dosis pun.
"Dengarkan suara orang Amerika yang tidak divaksin yang berbaring di tempat tidur rumah sakit, yang berkata... 'Andai saja saya divaksin'," kata Biden.
"Orang-orang yang sekarat dan akan meninggal yang seharusnya tidak meninggal."
Biden sebelumnya meminta agar dosis booster Covid-19 mulai diberikan pekan ini kepada semua penerima vaksin minimal delapan bulan lalu, namun belum ada persetujuan dari regulator.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA ) dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) pekan ini menyetujui pemberian dosis booster hanya kepada beberapa kelompok, meski mereka telah memperpanjang waktu hingga dua bulan untuk menilai kelayakannya.
Pejabat pemerintah AS mengatakan mereka akan berpatokan pada para pakar tentang dosis tambahan dan telah menetapkan 20 September pekan ini sebagai target untuk mempersiapkan vaksinasi yang lebih banyak.
Keputusan regulator tentang booster hanya berlaku untuk vaksin Pfizer dan mereka yang sudah menerima vaksin tersebut minimal enam bulan sebelumnya.
FDA belum mempertimbangkan permohonan Moderna untuk dosis ketiga mereka dan Johnson & Johnson belum mengajukan permohonan.
"Kami juga akan mencari waktu kapan kami dapat memperluas dosis penguat, yang pada dasarnya (diberikan) untuk semua," kata Biden.
Pakar kesehatan memperingatkan masyarakat agar tidak mencampur berbagai merek vaksin lantaran kurangnya data pendukung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
Advertisement

Sleman Punya Dimas Diajeng Baru, Diharapkan Berikan Pengaruh Positif Bagi Generasi Muda
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- KBRI Upayakan Perlindungan WNI di Kamboja
- Libur Panjang Waisak 2025: Tol Jagorawi Berlakukan Contraflow
- Harga Pangan Sabtu 10 Mei 2025: Daging Ayam dan Cabai Naik
- Ratusan Preman Ditangkap dalam Operasi 8 Hari di Jawa Timur
- Pakistan Berhasil Cegat Rudal India, Semua Penerbangan Ditutup
- Menkes Bantah Indonesia Jadi Kelinci Percobaan Vaksin TBC oleh Bill Gates
- Gagal Dicegat, Rudal Houthi Yaman Hantam Bandara Ben Gurion di Israel
Advertisement