Advertisement
Menkes Budi Sebut Kota Sehat Jadi Solusi Mengatasi Pandemi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menilai program Kota Sehat bisa menjadi solusi mengatasi pandemi Covid-19. Sistem kesehatan dan masyarakat harus dipersiapkan untuk menyongsong perubahan dari pandemi menuju ke endemi.
Budi Gunadi menjelaskan program Kota Sehat awalnya dimulai dari proyek kecil di Eropa pada 1986 dan sekarang sudah menjadi pendekatan lingkungan sehat, bersih dengan mekanisme kuat dan berkelanjutan dalam jangka waktu lama. Pada 1996, Indonesia memulai proyek Kota Sehat pada enam wilayah dan dikembangkan di area pariwisata di delapan kota. Lalu di 2005 diterbitkan peraturan bersama antara Kemendagri dan Kemenkes bahwa di manapun tempatnya, kesehatan tidak hanya tentang tidak sakit, tetapi membuat sistem sosial yang sehat.
Advertisement
BACA JUGA : Vaksinasi Jadi Syarat Utama Merubah Pandemi Covid-19 Jadi Endemi
“Program tersebut berkelanjutan dan beradaptasi pada perkembangan terkini. Jika konsep Kota Sehat diterapkan di seluruh negeri dan didukung sistem informasi yang efektif, saya yakin ini akan menjadi solusi mengatasi pandemi di masa depan atau munculnya penyakit baru atau penyakit yang ada kembali,” katanya dalam The 8th International Conference on Health Sciences (ICHS) 2021 dengan tema Healthy City: Answers the Future Pandemi? di Yogyakarta, Kamis (23/9/2021).
Budi mengingatkan sebagai masyarakat global semua pihak harus melihat pandemi lebih dari sebuah ancaman, tetapi juga kesempatan untuk membuat sistem pelayanan kesehatan yang lebih kuat. “Kita juga harus bekerja sama untuk berinovasi di situasi yang tidak bisa diduga ini, kesempatan bagi kita untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik,” ucapnya.
Direktur Politeknik Kesehatan Yogyakarta Joko Susilo menambahkan konsep kota sehat ke depan harus disiapkan dengan mempertimbangkan endemisitas Covid-19. Bisa jadi pada suatu wilayah yang angka Covid-19 mulai menurun dan landai lalu digenjot untuk menjadi kota sehat. Ia menilai akan ada perubahan konsep antara kota sehat sebelum dan sesudah pandemi, antara lain perilaku sehat dari masyarakat berkaitan dengan protokol kesehatan dan perilaku kebijakan yang terkait dengan penentuan suatu kota atau kawasan menjadi kota sehat.
“Misalnya kawasan Malioboro kita jadikan sebagai area sehat, jadi orang yang masuk ke sana adalah orang yang sudah berperilaku sehat. Sehingga akan menumbuhkan jiwa kota sehat,” ujarnya.
BACA JUGA : Kemenkes Mengaku Kesulitan Lunasi Tunggakan Klaim Rumah Sakit Tahun Ini
Oleh karena itu konsep kota sehat harus dipersiapkan, mulai dari bagaimana orang dari luar akan masuk ke suatu kota dan dipastikan dalam keadaan sehat. Terpenting, masyarakat harus memahami cara berperilaku di suatu kota sehat.
Pertemuan internasional itu selain menghadirkan perwakilan WHO, juga akademisi dari sejumlah negara antara lain Australia, Turki, Pilipina, Pakistan, Amerika Serikat. Harapannya menghasilkan suatu pemahaman seluruh komunitas kesehatan tentang kota sehat, pengambilan kebijakan kota sehat yang harus mempertimbangan pandemi Covid-19. “Pengambilan kebijakan tentang kota sehat ini sangat berkaitan dengan pandemi menuju endemi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
- Farida Farichah, Aktivis NU Berusia 39 Tahun yang Jadi Wamenkop
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian Raja Juli Peroleh Rp6,04 Triliun
- Menkeu Purbaya Ingatkan Anak Muda Jangan FOMO dengan Investasi
- Prediksi BMKG: Kota Besar Dilanda Hujan Hari Ini
- 2 Ruang Kelas Disiapkan untuk Sambut Wapres Gibran di Sentani
- 7 Tuntutan Demo Ojol Hari Ini, Hapus Multi Order hingga Copot Menhub
- Tiga Tersangka Korupsi Sritex Dilimpahkan ke Kejari Surakarta
- Kawal Demo Pengemudi Ojol, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan
Advertisement
Advertisement