Advertisement

Mengenal 2021 PH27, Asteroid Tercepat di Tata Surya

Mia Chitra Dinisari
Jum'at, 03 September 2021 - 13:27 WIB
Budi Cahyana
Mengenal 2021 PH27, Asteroid Tercepat di Tata Surya Batuan luar angkasa asteroid

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Asteroid dengan periode orbit tercepat ditemukan dan diberi nama 2021 PH27.

Nama ini, diambil sesuai dengan tanggal penemuan asteroid pertama kali pada 13 Agustus 2021 (huruf P menunjukkan asteroid ditemukan antara tanggal 1-15 Agustus dan merupakan observasi ke-708 (berasal dari (27 + 1) x 25 + 8) di dalam rentang tersebut; dengan 27 adalah kelipatan 25 yang ke-27 (dihitung dari nol), H adalah huruf ke-8 dari 25 alfabet yang digunakan). 

Advertisement

Andi Pangerang, peneliti LAPAN menuturkan asteroid ini ditemukan oleh astronom yang bekerja di Carnegie Institution for Science (CIS) menggunakan instrumen Dark Energy Camera (DEC), sebuah instrumen multiguna yang dapat menangkap citra objek di alam semesta dengan berbagai macam frekuensi di antaranya: ultraungu dekat, cahaya tampak, dan inframerah dekat. Melalui instrumen ini, pengukuran terhadap laju pengembangan alam semesta dapat dilakukan. Instrumen ini terpasang pada Teleskop 4-Meter Victor M. Blanco yang berada di Cerro Tololo Inter-American Observatory, Chile.

Berdasarkan data dari JPL Small-Body Database Browser (SBDB) NASA, asteroid 2021 PH27 mengorbit Matahari selama 114,48 hari; lebih kecil dibandingkan objek manapun yang mengorbit Matahari di tata surya kita, tetapi masih lebih besar dibandingkan dengan Merkurius yang mengorbit Matahari selama 88 hari (atau dalam 1 tahun Bumi, Merkurius mengorbit Matahari sebanyak empat kali). Keunikan asteroid ini adalah selain periodenya yang cukup cepat, orbitnya juga lebih lonjong dibandingkan dengan Merkurius.

Jika kelonjongan orbit Merkurius sebesar 0,21; kelonjongan orbit 2021 PH27 sebesar 0,71 atau hampir 3,5 kali lebih lonjong dibandingkan dengan orbit Merkurius.

Asteroid ini termasuk dalam keluarga asteroid Atira, yakni asteroid yang orbitnya berada di dalam orbit Bumi. Sehingga, keluarga asteroid Atira juga disebut sebagai Objek Dalam Orbit Bumi (Interior Earth Object). Hal ini dikarenakan jarak aphelion (titik terjauh objek terhadap Matahari) asteroid lebih kecil dibandingkan dengan jarak aphelion Bumi (0,983 sa atau 147,1 juta km). Asteroid 2021 PH27 memiliki jarak aphelion sebesar 117.983.472 km, sedangkan jarak perihelion (titik terdekat objek terhadap Matahari) sebesar 20.067.388 km.

Asteroid 2021 PH27 mengorbit Matahari dengan kemiringan orbit sebesar 31,66 derajat terhadap ekliptika. Asteroid ini akan mencapai perihelion pada 7 Oktober mendatang. Masih dari data JPL SBDB NASA, Asteroid ini akan mendekati Venus pada 17 Maret dan 26 Oktober 2022, 7 Juni 2023 serta 18 Januari 2024. Asteroid ini baru akan melintas dekat Bumi dengan aman pada 20 Mei 2024, 8 Mei 2025, 28 April 2026 dan 1 Mei 2031; dengan jarak terdekatnya 37.242.414 km dari Bumi.

Asteroid ini diperkirakan berukuran 1 km, diperoleh dari magnitudo atau skala kecerlangan mutlaknya sebesar 17,73 dan memantulkan kembali cahaya Matahari 15 persen dari cahaya yang diterima asteroid. 

Meskipun berukuran 1 km, asteroid 2021 PH27 tidak termasuk ke dalam kelompok Objek Berpotensi Berbahaya (Potential Hazardous Object, PHO) dikarenakan jarak perpotongan orbit minimum (Minimum Orbit Intersection Distance, MOID) jika diukur dari Bumi sebesar 0,227 sa (34 juta km); lebih besar dibandingkan dengan MOID Bumi minimum untuk PHO sebesar 0,05 sa (7,5 juta km). Demikian penjelasan mengenai asteroid berperiode tercepat di tata surya. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi Sobat Antariksa semua. Tetap sehat dan tetap semangat, Salam Antariksa!
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cegah Kecurangan Pengisian BBM, Polres Kulonprogo Cek SPBU

Kulonprogo
| Jum'at, 29 Maret 2024, 14:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement