Advertisement
Dukung Pertumbuhan Ekonomi, PLN Surakarta Genjot Pemasaran ke Sektor Industri
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta terus mendukung upaya pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi selama pandemi COVID-19. Dukungan itu dilakukan dalam bentuk memberikan layanan prima untuk pelanggan sektor industri.
"Fasilitas listrik menjadi kebutuhan dasar bagi sektor industri," kata Manajer PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta, Joko Hadi Widayat. Hal itu membuat pihaknya harus memastikan kebutuhan itu bisa terpenuhi dengan baik agar produktivitas industri bisa optimal.
Advertisement
Pihaknya berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi industri yang membutuhkan tambah daya listrik maupun pembangunan jaringan baru. PT PLN UP3 Surakarta juga siap untuk berinvestasi demi memenuhi kebutuhan pelanggan industri.
"Pelayanan ini tentunya akan menguntungkan kedua belah pihak, baik PLN maupun pelanggan industri. Hal ini juga pasti akan berimbas positif dalam memacu pertumbuhan ekonomi baik skala lokal maupun nasional," katanya.
Selama Agustus ini, pihaknya telah berhasil memberikan layanan penyambungan baru untuk pelanggan sektor industri besar. Salah satunya adalah sebuah pabrik garmen, PT Glory Industrial Semarang yang membuka pabrik baru di kawasan Ngrampal, Sragen.
Pabrik seluas 9 hektar tersebut membutuhkan aliran listrik dengan daya 1.110 KVA. PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta berinvestasi lebih dari Rp 700 juta untuk menyediakan aliran listrik bagi pabrik tersebut.
"Kami segera merespons kebutuhan industri itu. Listrik untuk pabrik tersebut sudah menyala pada pertengahan Agustus ini," kata Joko.
Meski investasi yang dikeluarkan cukup besar, PLN diproyeksikan mampu menjual listrik hingga 3,2 juta kWh dalam setahun untuk pabrik tersebut. Sedangkan pendapatan yang bisa diperoleh dalam setahun mampu mencapai Rp 3,6 miliar.
Di sisi lain, pihak PT Glory Industrial Semarang juga sangat diuntungkan dengan layanan prima yang diberikan oleh PLN itu. Pabrik baru yang berada di Sragen itu bisa segera beroperasi.
"Pelayanan dari PLN cukup cepat dan responsif," kata Arief, Factory Manager PT Glory Industrial Semarang.
Menurutnya, listrik menjadi kebutuhan pokok bagi industri garmen. Saat ini pabrik itu harus mengoperasikan pabrik baru untuk memenuhi permintaan ekspor pakaian yang semakin meningkat.
Untuk memastikan kebutuhan listriknya terpenuhi tanpa terhenti, PT Glory Industrial Semarang memutuskan untuk menggunakan layanan PLN Premium sebagai pelanggan PLN Premium. Dengan demikian, listrik untuk pabrik itu disuplai dari beberapa penyulang sekaligus sehingga potensi terjadinya pemadaman akibat gangguan jaringan bisa diminimalisir.
Layanan PLN Premium merupakan salah satu inovasi dari PLN yang memungkinkan pelanggan mendapatkan pasokan listrik yang andal dan berkualitas dengan tarif yang bersaing dengan layanan reguler.(ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- 4 Pelaku Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong Masih di Bawah Umur
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
- Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
Advertisement
Advertisement