Kisah Penjemputan WNI di Afghanistan, Penuh Tantangan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Penerbang dan awak pesawat TNI Angkatan Udara menghadapi tantangan saat menjalani operasi evakuasi warga negara Indonesia di Kabul, Afghanistan, kata salah satu penerbang pesawat Mayor Pnb Mulyo Hadi di Jakarta, Sabtu.
Tantangan itu di antaranya kerumunan massa yang terus bertambah di Bandara Hamid Karzai, Kabul, dan bandara di Islamabad, Pakistan, sampai fungsi pengaturan dan navigasi yang tidak beroperasi maksimal di Bandara Hamid Karzai setelah Taliban mengambil alih pemerintahan di Afghanistan.
“Hambatan yang dihadapi terutama adalah data-data terkini dari landasan Bandara Hamid Karzai International, serta kondisi sekitar landasan yang tidak menentu. Eskalasi kerumunan massa terjadi ketika awak pesawat sampai di Islamabad sehingga keputusan dari Kementerian Luar Negeri RI menunda penjemputan selama 1-2 hari,” ujar Mayor Pnb Mulyo sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis Dinas Penerangan TNI AU.
Namun, awak pesawat akhirnya mendapatkan data-data lengkap kondisi Bandara Hamid Karzai dan tim memutuskan terbang ke Kabul pada Jumat (20/8/2021). Keputusan itu dibuat setelah pesawat mendapatkan izin pendaratan dari otoritas di Kabul, Jumat.
Penerbangan dilakukan pada dini hari sekitar pukul 04.33 waktu setempat dari Islamabad. Harapannya, kondisi bandara sepi sehingga evakuasi berjalan kondusif, kata Mulyo Hadi.
Namun, penerbang dan awak pesawat menghadapi tantangan lain setibanya di Bandara Hamid Karzai. Bandara itu berada di wilayah yang dikelilingi oleh pegunungan dan banyak fasilitas navigasi serta kontrol dari bandara yang tidak berfungsi.
“Saat pelaksanaan evakuasi, medannya dikelilingi pegunungan dengan ketinggian landasan pacu 5.877 kaki di atas permukaan laut, ditambah fasilitas bantuan navigasi bandara (ILS, VOR), night facilities, dan air traffic service yang tidak berfungsi maksimal, mengakibatkan awak pesawat menghadapi tantangan berat saat mendekati Bandara Hamid Karzai,” kata Mayor Pnb Mulyo Hadi.
Ia menambahkan landasan pacu di Bandara Hamid Karzai cenderung gelap karena pendaratan berlangsung pada dini hari saat matahari belum terbit dan lampu di landasan pacu tidak seluruhnya menyala.
“Landing [pendaratan] di Kabul jadi tantangan paling utama bagi seluruh awak pesawat A-7305,” ujar dia.
Usai mendarat, tim evakuasi segera menjemput 26 WNI dan tujuh warga negara asing untuk masuk pesawat.
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sebagai pemegang otoritas sementara bandara di Kabul memberikan waktu yang terbatas untuk evakuasi.
Tim evakuasi semula menjadwalkan evakuasi berjalan selama 30 menit, tetapi prosesnya akhirnya berlangsung selama dua jam.
Mulyo menyampaikan saat evakuasi tidak semua barang bawaan WNI dapat diangkut dalam pesawat. “Demi keselamatan bersama, kami membatasi barang bawaan hanya koper jinjing saja sehingga kami memohon maaf kepada WNI dan WNA karena tidak semua kopernya bisa masuk dalam pesawat,” kata dia kepada para WNI dan WNA yang dievakuasi.
Pesawat TNI AU Boeing 737 seri 400 Skadron Udara 17 berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada 18 Agustus 2021. Perjalanan dari Jakarta ke Kabul menempuh waktu hampir 72 jam mengingat rute panjang dan adanya pemberhentian di Islamabad.
Setidaknya ada 10 anggota Skadron Udara 17 TNI AU yang bertugas menjadi awak pesawat ditambah dua penerbang. Di samping Mayor Pnb Mulyo Aji, penerbang lainnya adalah Letkol Pnb Ludwig Bayu.
Kemudian ada enam anggota dari Satbravo-90 Paskhas TNI AU yang juga terlibat dalam evakuasi WNI di Kabul.
Tim evakuasi secara keseluruhan terdiri atas prajurit TNI, anggota Badan Intelijen Negara, dan Kementerian Luar Negeri RI.
Mayor Pnb Mulyo Hadi, yang mewakili satuannya, menyampaikan rasa bangga karena Skadron Udara 17 dipercaya mengemban tugas negara mengevakuasi dan menyelamatkan WNI di tengah situasi Afghanistan yang memanas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Buruh DIY Tolak Aturan Baru yang Bolehkan Pengusaha Memotong Gaji Pekerja 25%
Advertisement

Ingin Buka Puasa di Hotel? Ini 3 Rekomendasi Tempat di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Di Terminal Ini, Tiket Bus Sudah Naik Harga hingga 2 Kali Lipat
- Tingkat Kesukaan Publik kepada Anies Menurun, Ini Penyebabnya
- Alasan Jokowi Larang Pejabat Buka Puasa Bersama: Pejabat Sedang Disorot
- Aturan Anyar, PNS Meninggal Dunia Kini Dapat Manfaat Asuransi Rp8 Juta
- Muhammadiyah Sebut Pejabat Sebaiknya Tak Dilarang Buka Puasa Bersama
- Tolak UU Cipta Kerja Disahkan, Partai Buruh Soroti Poin-Poin Ini
- Ini Link Download UU Cipta Kerja
Advertisement