Advertisement
Penelitian di AS: Anak Lahir saat Pandemi Covid-19 Punya IQ Rendah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Anak-anak yang lahir selama pandemi Virus Corona penyebab Covid-19 secara signifikan memiliki kinerja verbal, motorik, dan kognitif keseluruhan yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang lahir sebelum pandemi, menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat (AS).
Beberapa tahun pertama kehidupan seorang anak sangat penting untuk perkembangan kognitif mereka. Tetapi dengan Covid-19 yang memicu penutupan bisnis, pembibitan, sekolah, dan taman bermain, kehidupan bayi berubah secara signifikan.
Advertisement
BACA JUGA : Corona di Jogja Hari ini Meledak! Rekor Tertinggi selama
orangtua stres dan tegang ketika mereka mencoba menyeimbangkan pekerjaan dan pengasuhan anak.
Dengan stimulasi terbatas di rumah dan lebih sedikit interaksi dengan dunia luar, anak-anak era pandemi tampaknya mendapat skor yang sangat rendah pada tes yang dirancang untuk menilai perkembangan kognitif, kata penulis utama studi Sean Deoni, profesor pediatri di Brown University seperti dikutip TheGuardian.com, Jumat (13/8/2021)
Pada dekade sebelum pandemi, skor IQ rata-rata pada tes standar untuk anak-anak berusia antara tiga bulan dan tiga tahun berkisar sekitar 100, tetapi untuk anak-anak yang lahir selama pandemi, angka itu turun menjadi 78, menurut analisis tersebut.
Sampel Penelitian
Penelitian tersebut melibatkan 672 anak dari negara bagian Rhode Island. Dari jumlah tersebut, 188 orang lahir setelah Juli 2020 dan 308 orang lahir sebelum Januari 2019, sementara 176 orang lahir antara Januari 2019 dan Maret 2020.
Anak-anak yang termasuk dalam penelitian ini lahir cukup bulan, tidak memiliki cacat perkembangan dan sebagian besar berkulit putih.
Peneliti juga menemukan bahwa mereka (responden) dalam penelitian berlatar belakang sosial ekonomi yang lebih rendah, bernasib lebih buruk dalam tes.
Alasan terbesar di balik penurunan skor kemungkinan adalah kurangnya stimulasi dan interaksi di rumah, kata Deoni.
BACA JUGA : Di tengah Pandemi Covid-19, Angka Kematian di Bantul
Orangtua stres dan lelah dan interaksi yang biasanya didapat anak telah menurun secara substansial, katanya.
Apakah skor kognitif yang lebih rendah ini akan memiliki dampak jangka panjang tidak jelas. Dalam beberapa tahun pertama kehidupan fondasi untuk kognisi terbentuk seperti membangun rumah.
Lebih mudah untuk menambahkan ruangan atau berkembang saat Anda telah membangun fondasi, kata Deoni.
Kemampuan untuk mengoreksi arah menjadi lebih kecil kalau anak semakin tua.
Mengingat data ini berasal dari negara bagian AS yang relatif makmur dengan dukungan sosial dan tunjangan pengangguran berlimpah, dikhawatirkan bahwa keadaan bisa lebih buruk di bagian negara dan dunia yang lebih miskin, tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- OJK Ingatkan Suntikan Likuiditas Rp200 Triliun Belum Jamin Dorong Kredit
- Mahfud MD Ingatkan Polri Perbaiki Citra Pasca Aksi Kekerasan
- DPR Pastikan Belum Terima Surat Presiden Soal Pergantian Kapolri
- Pembunuh Charlie Kirk Dikabarkan Memiliki Riwayat Penyakit Mental
- Banyak Orang Hilang Sejak Aksi Demo, Polda Buka Posko Pengaduan 24 Jam
Advertisement

Perpustakaan Kota Jogja Tambah Koleksi Buku dan Perluas Akses Digital
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Hadapi Dinamika Geopolitik, Prabowo-MBZ Dorong Negara-Negara Timteng Bersatu
- Buntut Penggerebekan Pabrik Baterai di AS, Hyundai-LG Tunda Operasional
- Penembak Charlie Kirk Ditangkap, Begini Tampang dan Dugaan Motifnya
- Mantan Ketua MA Nepal Ditunjuk Jadi Perdana Menteri Sementara
- Tinjau Dampak Bencana, Prabowo Kunjungi Korban Banjir Bali
- Rusia Diguncang Gempa Magnitudo 7,4, Ini Penyebabnya
- PBNU Desak KPK Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Kuota Haji, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement