Advertisement

Muncul Demam Babi Afrika, Negara Lain Diminta Waspada

Newswire
Sabtu, 31 Juli 2021 - 16:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Muncul Demam Babi Afrika, Negara Lain Diminta Waspada Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SANTO DOMINGO-Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE) pada Jumat (30/7/2021) meminta negara-negara untuk memperketat upaya pencegahan demam babi Afrika. Sebab Republik Dominika telah melaporkan kasus pertama di kawasan Amerika dalam hampir 40 tahun.

Wabah di negara Karibia itu mulai menjalar sejak 1 Juli, menurut laporan OIE meski tidak dikonfirmasi melalui pengujian AS hingga Rabu.

Advertisement

Kasus Dominika memunculkan kekhawatiran tentang potensi penyebaran demam babi Afrika di kawasan itu, termasuk di Amerika Serikat.

Penyakit tersebut biasanya fatal pada babi, namun tidak berbahaya bagi manusia.

Kasus demam babi secara finansial merugikan peternak dan produsen daging sebab hewan-hewan mati dan pemerintah kerap membatasi pengiriman daging babi dari negara yang terinfeksi.

Kontrol penyebaran penyakit ke negara-negara baru di Amerika "akan sangat penting untuk melindungi ketahanan pangan serta mata pencaharian sejumlah populasi yang paling rentan di dunia," kata OIE.

Penyakit tersebut berasal dari Afrika sebelum menjalar ke Eropa dan Asia sekaligus menyebabkan ratusan juta babi mati, selagi pembangunan baru pasar pakan dan daging global.

Penyelidikan untuk menentukan bagaimana kasus tersebut muncul di Republik Dominika sedang berlangsung, kata OIE. Babi-babi di dua peternakan di provinsi yang berjarak sekitar 200 km terinfeksi, menurut laporan.

Wabah di Provinsi Monte Cristi terjadi pada 1 Juli di antara "hewan-hewan dari berbagai usia dan jenis kelamin yang diternak di halaman belakang tipe komunitas," bunyi laporan tersebut.

Tercatat 827 hewan yang mati atau dimusnahkan.

OIE menambahkan, wabah lainnya di Provinsi S¡nchez Ram­rez mulai muncul pada 14 Juli dan terjadi pada 15 babi di peternakan halaman belakang yang mati.

"Keragaman yang luar biasa dari sistem produksi dan perdagangan yang kini berbarengan di kawasan Amerika menimbulkan tantangan ekstra yang khusus saat menghadapi penyakit ini," kata perwakilan OIE untuk Amerika, Luis Barcos.

Di China, produsen daging babi terbesar di dunia, demam babi Afrika menghancurkan separuh kawanan babi selama setahun setelah terdeteksi pada 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pegagan Berpotensi Memperbaiki Daya Ingat, Guru Besar UGM: Meningkatkan Dopamin

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement