Advertisement
Covid-19 Tak Terkendali, IDI Sebut Pelayanan Faskes Mulai Kolaps. Ini Buktinya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menilai kondisi fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini sudah menunjukkan tanda-tanda functional collapse atau kolaps fungsional akibat membeludaknya pasien Covid-19.
Ketua Tim Mitigasi PB IDI Moh. Adib Khumaidi mengatakan meski tidak dapat disebut secara umum, parameter kondisi functional collapse ini telah terlihat seiring adanya penumpukan pasien di UGD, keterbatasan tempat tidur di rumah sakit, kekurangan suplai oksigen, obat, dan alat kesehatan.
Advertisement
"Kondisi-kondisi inilah functional collapse sudah terjadi. Tetapi kita tidak bisa mengatakan secara general. Kalau kita mau bicara secara general, maka kita harus punya mapping," kata Adib saat konferensi pers pada Minggu (18/7/2021).
Untuk itu, pemerintah daerah harus aktif melakukan mapping untuk menghitung supply dan demand sertamenilai kemampuan fasilitas obat dan lainnya di rumah sakit di daerahnya, sehingga dapat dilakukan penanganan lebih lanjut.
Adapun, terkait sumber daya manusia, dia mengakui kondisi saat ini sudah memprihatinkan seiring total 545 dokter telah meninggal dunia akibat Covid-19 hingga 17 Juli 2021.
Namun, dia mengatakan bahwa Indonesia belum butuh dokter dari luar negeri. Perlu ada pola pemberdayaan dan pemetaan kebutuhan tenaga kesehatan yang diperlukan bagi setiap fasilitas kesehatan.
Pakar Pulmonologi Universitas Indonesia dan RSUP Persahabatan Menaldi Rasmin mengatakan beban kerja dokter semenjak pandemi Covid-19 sudah terlampau berat.
BACA JUGA: PPKM Darurat Diperpanjang, Ini Respons Sultan
"Jangan lupa dokter dan perawat adalah manusia seperti kita semua. Mereka bisa lelah, mereka bisa takut, mereka bisa tidak kuat, mereka bisa sakit, dan seluruh pelayanan jadi kolaps. Yang menderita masyarakat juga," ujarnya.
Dia menyebutkan tiga usulan guna melakukan pengelolaan tugas dokter selama pandemi di antaranya adalah meminta PB IDI agar dokter di puskesmas dibebaskan dari perawatan rawat inap pasien Covid-19.
"Dokter di puskesmas saya minta untuk diwacanakan mereka menjadi manajer kesehatan wilayah yang mengatur edukasi dan poromosi kesehatan," terangnya.
Kedua, di setiap kawasan yang terdapat Rumah Sakit Lapangan bertugas khusus merawat pasien kondisi sedang. Ketiga, keputusan isolasi mandiri harus berdasarkan penilaian dokter. Dengan demikian, dokter tidak berlebihan kerjanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Pembangunan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Purwomartani Sesuai Rencana, Target 2026 Sampai Gerbang Tol Kalasan
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement