Advertisement
Covid-19 Tak Terkendali, IDI Sebut Pelayanan Faskes Mulai Kolaps. Ini Buktinya
Ilustrasi - Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif Covid-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu (13/5/2020). - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menilai kondisi fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini sudah menunjukkan tanda-tanda functional collapse atau kolaps fungsional akibat membeludaknya pasien Covid-19.
Ketua Tim Mitigasi PB IDI Moh. Adib Khumaidi mengatakan meski tidak dapat disebut secara umum, parameter kondisi functional collapse ini telah terlihat seiring adanya penumpukan pasien di UGD, keterbatasan tempat tidur di rumah sakit, kekurangan suplai oksigen, obat, dan alat kesehatan.
Advertisement
"Kondisi-kondisi inilah functional collapse sudah terjadi. Tetapi kita tidak bisa mengatakan secara general. Kalau kita mau bicara secara general, maka kita harus punya mapping," kata Adib saat konferensi pers pada Minggu (18/7/2021).
Untuk itu, pemerintah daerah harus aktif melakukan mapping untuk menghitung supply dan demand sertamenilai kemampuan fasilitas obat dan lainnya di rumah sakit di daerahnya, sehingga dapat dilakukan penanganan lebih lanjut.
Adapun, terkait sumber daya manusia, dia mengakui kondisi saat ini sudah memprihatinkan seiring total 545 dokter telah meninggal dunia akibat Covid-19 hingga 17 Juli 2021.
Namun, dia mengatakan bahwa Indonesia belum butuh dokter dari luar negeri. Perlu ada pola pemberdayaan dan pemetaan kebutuhan tenaga kesehatan yang diperlukan bagi setiap fasilitas kesehatan.
Pakar Pulmonologi Universitas Indonesia dan RSUP Persahabatan Menaldi Rasmin mengatakan beban kerja dokter semenjak pandemi Covid-19 sudah terlampau berat.
BACA JUGA: PPKM Darurat Diperpanjang, Ini Respons Sultan
"Jangan lupa dokter dan perawat adalah manusia seperti kita semua. Mereka bisa lelah, mereka bisa takut, mereka bisa tidak kuat, mereka bisa sakit, dan seluruh pelayanan jadi kolaps. Yang menderita masyarakat juga," ujarnya.
Dia menyebutkan tiga usulan guna melakukan pengelolaan tugas dokter selama pandemi di antaranya adalah meminta PB IDI agar dokter di puskesmas dibebaskan dari perawatan rawat inap pasien Covid-19.
"Dokter di puskesmas saya minta untuk diwacanakan mereka menjadi manajer kesehatan wilayah yang mengatur edukasi dan poromosi kesehatan," terangnya.
Kedua, di setiap kawasan yang terdapat Rumah Sakit Lapangan bertugas khusus merawat pasien kondisi sedang. Ketiga, keputusan isolasi mandiri harus berdasarkan penilaian dokter. Dengan demikian, dokter tidak berlebihan kerjanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Soal Sumber Air Minum dari Sumur Bor, BPKN Bakal Klarifikasi Aqua
- Jawa Tengah Bakal Memiliki KRL, Ini Bocoran Rutenya yang Dilalui
- Rahasia Menggandakan Kekayaan Ala Jeff Bezos
- Donald Trump Jadi Saksi Penandatanganan Damai Thailand dan Kamboja
- Prabowo Disambut Hangat Diaspora Indonesia Saat Hadiri KTT ASEAN
Advertisement
Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Senin 27 Oktober 2025
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 26 Oktober 2025
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 26 Okt 2025, dari Jogja ke Kutoarjo
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Minggu 26 Oktober 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Minggu 26 Oktober 2025
- Bayi Perempuan Ditemukan Dalam Kotak Styrofoam di Prambanan Sleman
- Akbar dan Sefina Dinobatkan Sebagai Dimas Diajeng DIY 2025
- Pemkab Bantul Siapkan Pemulihan Pasar Seni Gabusan Pascakebakaran
Advertisement
Advertisement



