Advertisement
WHO Sebut Penyebaran Varian Delta Lebih Cepat daripada Laju Vaksinasi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, memperingatkan bahwa virus Cprpna varian Delta menyebabkan gelombang kematian di beberapa bagian dunia karena akses vaksin yang belum meluas.
Dia mengatakan terlalu banyak negara yang mengalami lonjakan tajam dalam kasus dan rawat inap, sementara negara-negara kaya dengan tingkat inokulasi tinggi, justru membuka kebijakan pembatasan seolah-olah pandemi sudah berakhir.
"Varian saat ini memenangkan perlombaan melawan vaksin karena produksi dan distribusi vaksin yang tidak merata," kata Tedros pada konferensi dua mingguannya di Jenewa, seperti dilansir dari laman resmi PBB.
Dia mengatakan penyebaran varian juga akan mengancam pemulihan ekonomi global, mencatat bahwa dari sudut pandang “moral, epidemiologis atau ekonomi,” sekaranglah saatnya bagi dunia untuk bersatu.
Tedros meminta para pemimpin ekonomi G20, yang akan bertemu akhir pekan ini, untuk mengambil langkah-langkah mendesak untuk mengakhiri tahap akut pandemi, menyediakan dana yang diperlukan untuk meningkatkan manufaktur dan distribusi alat kesehatan yang adil.
Pemimpin teknis Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove mencatat bahwa varian Delta, yang dimulai di India, kini telah terdeteksi di 104 negara.
"Varian Delta memiliki transmisibilitas yang lebih tinggi daripada varian Alpha. Jika virus itu bertahan, itu akan menyebar," kata Van Kerkhove, Rabu (7/7/2021).
Dia mengingatkan bahwa virus terus bermutasi dan berubah, termasuk varian Delta.
Menurut Fox News, varian Delta menjadi strain dominan di Amerika Serikat dan menjadi penyebab atas 51,7 persen kasus baru, menurut CDC.
Akibat varian delta ini, semua wilayah pada pekan lalu melaporkan peningkatan kasus baru kecuali Amerika. Wilayah Eropa melaporkan peningkatan tajam dalam insiden (30 persen) sedangkan wilayah Afrika melaporkan peningkatan tajam dalam kematian (23 persen) bila dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement