Advertisement
Kenali Varian Covid-19, Gejala dan Pencegahannya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Masyarakat mesti mengenali varian virus Covid-19, gejala serta cara mencegah penularannya.
Hal itu perlu diketahui agar lonjakan kasus yang terjadi akhir-akhir ini bisa ditekan bersama-sama.
Advertisement
Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana sekaligus Anggota Tim Pakar Medis Satgas Covid-19 I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengingatkan sifat virus Corona penyebab Covid-19.
“Virus Covid-19 ini mudah berubah, varian of concern bagi saya itu ada dua, yakni varian Alfa B.1.1.7 dan Delta B.1.617," ujar Mahardika, Rabu (23/6/2021).
Di samping mutasi virus, dia menyebutkan terjadinya lonjakan kasus karena adanya kerumunan.
Mahardika mendukungan adanya percepatan untuk melawan virus Covid-19.
“Vaksin sudah diteliti dan masih efektif melawan varian virus terutama Alfa dan Delta. Saya mendukung percepatan vaksinasi yang dilakukan pemerintah, karena dengan 40-50 persen cakupan vaksinasi di negara-negara Eropa, mereka sudah berani mengadakan Piala Eropa 2021,” imbuhnya.
Sementara itu, Kusnandi Rusmil, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran mengatakan Covid-19 memiliki dampak destruktif karena bisa mengakibatkan kematian. Itu sebabnya masyarakat mesti menghindari virus ini.
“Apabila kita terinfeksi virus ini, fatal akibatnya sehingga kita harus benar-benar menghindarinya. Selain kita harus disiplin menegakkan protokol 5M, maka untuk melengkapinya kita harus divaksinasi,” ucapnya.
Menurut Kusnandi vaksin sudah efektif dalam memberikan tingkat perlindungan yang diperlukan. Kalaupun terinfeksi, jika sudah mendapat vaksinasi, akan mengurangi gejala kesakitan dan risiko kematian bagi pasien.
Ia berpesan agar masyarakat jangan takut divaksinasi. Justru masyarakat harus takut dengan virusnya.
“Kita harus memberi pemahaman kepada masyarakat betapa jahatnya Covid-19 ini. Saya yakin dengan fakta yang sekarang ini kita tampilkan, banyaknya kesakitan dan kematian akibat Covid-19, masyarakat mulai sadar pentingnya protokol kesehatan dan vaksinasi,” kata Kusnandi.
Sementara itu Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Hermawan Saputra menyebutkan kondisi saat ini menjadi alarm bagi individu dan lingkungan sekitar.
Kita harus memperkuat protokol kesehatan di perkantoran, pemukiman, pusat perbelanjaan, sampai kampung di pelosok.
“Pemerintah harus mampu memberdayakan sumber daya hingga ke desa-desa untuk mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat,” pesannya.
Melihat kondisi yang dihadapi Indonesia saat ini, Hermawan berpendapat cara terbaik memutus mata rantai penularan Covid-19 adalah dengan mencegahnya.
“Cara terbaik untuk mencegah penularannya adalah menghindari kerumunan,” tegasnya.
#ingatpesanibu, #sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Layak Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
- Uzbekistan jadi Lawan Garuda Muda di Semifinal setelah Kandaskan Arab Saudi 2-0
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement