Advertisement

Kasus Covid-19 Indonesia Mengganas, Harus Lockdown?

Novita Sari Simamora
Sabtu, 19 Juni 2021 - 13:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kasus Covid-19 Indonesia Mengganas, Harus Lockdown? Warga memasang spanduk pada portal karantina wilayah di Bendosari, Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (31/3/2020). Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengimbau untuk mengaktifkan pos penjagaan gerbang desa sebagai langkah pencegahan penyebaran virus COVID-19 dengan cara mengawasi dan mendata mobilitas warga terlebih saat ini masyarakat yang mulai mudik ke kampung halaman. ANTARA FOTO - Aloysius Jarot Nugroho

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pada Jumat, 18 Juni 2021 kemarin, Indonesia mencatatkan adanya kenaikan 12.990 kasus positif Covid-19.

Apakah Indonesia harus melakukan lockdown? 

Advertisement

Ada dua pemantik yang menyebabkan kasus Covid-19 meningkat, sehingga lockdown atau pengetatan perlu kembali dilakukan. Pertama, libur Lebaran dan kedua adalah kedatangan varian delta virus corona terbaru. Kenapa harus lockdown? 

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban mengungkapkan bahwa Indonesia tidak populer dengan kebijakan lockdown. Lockdown bisa dilakukan paling cepat dua minggu dan dilihat dari positivity ratenya.

"Kebijakan lockdown terbukti efektif di beberapa negara. Sebut saja India, yang dari 400.000 kasus per hari, turun menjadi 70.000 kasus per hari," tulisnya dalam Instagram, Sabtu (19/6/2021).

lockdown indonesia karena virus corona

Asal dilakukan dengan benar lockdown akan efektif. Namun saya juga tidak bisa memaksakan. Itu terserah yang punya kewenangan. Sebagai dokter, tentu saja saya ingin memprioritaskan keselamatan dan kesehatan.

Dia mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 sedang serius dan membutuhkan pembatasan pergerakan masyarakat. "Saat ini, rumah sakit penuh, kasus melonjak, beberapa tenaga kesehatan dan medis telah terinfeksi, yang bisa menyebabkan kualitas layanan menurun," ungkapnya.

Sebelumnya, pemerintah telah melaksanakan PPKM Mikro (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Mikro). Namun, kesadaran masyarakat akan mudah menyebarnya Covid-19 masih sangat rendah dan prokes yang juga tidak ditaati.

"Kebijakan lockdown akan mengesankan bahwa situasi saat ini benar-benar darurat sehingga masyarakat juga sadar akan hal itu. Tidak usah lama-lama dan memang butuh kesadaran dari semua pihak," kata Zubairi.

Menurutnya, bila lockdown dilakukan dengan benar dan efektif maka akan sangat berdampak. "Namun, saya juga tidak bisa memaksakan. Itu terserah yang punya kewenangan. Sebagai dokter, tentu saja saya ingin memprioritaskan keselamatan dan kesehatan."

kasus covid hari ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Golkar DIY Bakal Terima Nama Calon yang Dijaring di Pilkada 2024, Berikut Nama-nama Kandidatnya

Jogja
| Selasa, 23 April 2024, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement