Advertisement
Besok Ada Gerhana Matahari Cincin, Ini yang Harus Diwaspadai Masyarakat

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Besok, 10 Juni 2021 akan ada fenomena gerhana Matahari cincin.
Gerhana Matahari terjadi ketika bulan melintas di antara matahari dan bumi. Bulan menutupi matahari secara penuh atau sebagian. Sangat berbahaya untuk melihat langsung ke matahari bahkan selama gerhana matahari.
Advertisement
Saat terjadi gerhana total, sebagian, atau gerhana cincin kita tidak boleh mencoba mengamati dengan mata telanjang.
Alasannya, melihat langsung gerhana matahari penuh atau sebagian dapat menyebabkan kerusakan mata permanen. ARPANSA merekomendasikan melihat gerhana secara tidak langsung.
Teknik paling aman untuk melihat gerhana Matahari adalah melihat secara tidak langsung. Misalnya, kita dapat dengan mudah memproyeksikan gambar matahari ke layar atau kita dapat melihat streaming langsung di TV atau online. Khususnya mata anak-anak yang sangat halus dan mengirimkan lebih banyak cahaya ke retina. Hal ini membuat mata anak-anak lebih rentan terhadap kerusakan akibat cahaya yang intens.
Penggunaan kacamata yang dipasarkan sebagai 'kacamata gerhana' menjadi lebih populer. Penggunaan yang aman dari kacamata ini bergantung pada kemampuan penyaringan lensa dan desain bingkai. Meskipun lensa disertifikasi untuk memenuhi standar yang berlaku, penggunaan kacamata yang tidak tepat masih dapat menyebabkan kerusakan mata yang serius. ARPANSA merekomendasikan agar kacamata gerhana matahari tidak digunakan untuk melihat gerhana matahari secara langsung.
Hal-hal yang perlu diingat ketika gerhana matahari
· Melihat gerhana dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.
· Kerusakan terjadi dengan cepat tanpa rasa sakit.
· Kehilangan penglihatan tidak terjadi sampai setelah gerhana.
· Tidak ada pengobatan dan anak-anak sangat berisiko.
· ARPANSA menyarankan agar tidak melihat gerhana secara langsung.
Bahaya utama bagi mata dari sinar Matahari yang sangat intens adalah dari panas (radiasi infra merah), UVR (radiasi ultraviolet) dan dari cahaya tampak yang berlebihan, terutama cahaya biru. Bahkan pandangan sekilas ke matahari dapat memfokuskan panas dalam jumlah yang sangat besar ke bagian belakang mata (retina). UVR dapat menyebabkan 'sunburn' pada permukaan luar mata (kornea). Risiko yang paling sedikit dipahami adalah dari cahaya biru yang juga dapat menyebabkan kerusakan mata melalui retinopati fotokimia.
Biasanya matahari sangat terik sehingga sulit dan sangat berbahaya untuk melihatnya secara langsung. Melihat cahaya yang intens dari matahari bahkan hanya beberapa detik dapat menyebabkan kerusakan permanen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement