Advertisement
Peristiwa Kedungombo Harus Jadi Pembelajaran karena Dikelola Masyarakat, Bukan Badan Usaha
Advertisement
Harianjogja.com, BOYOLALI - Peristiwa perahu terbalik di Waduk Kedungombo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021) lalu diharapkan menjadi pelajaran bagi pengelola objek wisata dalam hal penerapan aspek keselamatan.
Seperti diketahui, insiden perahu terbalik di Waduk Kedungombo ini menyebabkan tujuh korban meninggal dan dua lainnya masih belum ditemukan. Perahu tersebut diketahui dinakhodai seorang bocah berusia 13 tahun. Pemerintah Kecamatan Kemusu akan terus memantau lokasi wisata tersebut.
Advertisement
Peringatan soal pentingnya aspek keselamatan itu disampaikan Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond. Ia menegaskan ke depan harus ada perbaikan untuk pengelolaan wisata tersebut.
“Kejadian ini harus jadi pelajaran. Pemerintah harus memberi treatment kepada masyarakat. Sebab pengelolanya bukan badan usaha. Ini masyarakat. Kalau dikelola badan usaha, retribusi jelas, dasar usaha jelas, sehingga treatmentnya pun sudah pasti ada. Kalau misalnya tidak ada sosialisasi, rompi dan sebagainya pasti yang bertanggung jawab,” kata dia, Minggu (16/5/2021).
Sementara pada kasus di Kemusu tersebut, lokasi wisata dikelola masyarakat desa. “Jadi istilahnya masuk di area abu-abu. Harusnya ada treatment baik dari pemerintah daerah maupun provinsi. Ke depan harus ada perbaikan. Sosialisasi, penyuluhan tentang prosedur keselamatan,” kata dia.
Baca juga: Jumlah Kendaraan Luar Kota Masuk Jogja Berkurang
Sementara itu, Camat Kemusu, Sumarno, mengatakan peristiwa tersebut akan menjadi pelajaran penting. Ke depan aspek keselamatan pun harus benar-benar ditekankan. Dia menjelaskan sebelumnya sudah ada sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat terkait aspek keselamatan.
“Sosialisasi sebenarnya sudah. Perahu juga sudah dibekali pelampung. Tapi kadang tidak diperhatikan. Sebenarnya ada, masing-masing perahu ada pelampung,” kata dia.
Dia menjelaskan untuk lokasi wisata tersebut, sebenarnya hanya ada beberapa perahu yang diperuntukkan bagi penumpang. Perahu tersebut membawa penumpang dari tepi waduk ke warung apung milik warga. Sedangkan untuk perahu-perahu lain merupakan perahu milik nelayan untuk menuju karamba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Taspen Resmi Salurkan THR Pensiunan ASN per 22 Maret 2024
- 14 Proyek Strategis Nasional Disetujui Presiden Jokowi, Ini Daftarnya
- Perangi Mafia Tanah, AHY: Mafia Tanah Hambat Investasi dan Rugikan Rakyat
- Ruang Angkasa Gelap Meski Ada Matahari, Ini Penyebabnya
- Tanggul Sungai Wulan Jebol, Jalan Pantura Demak Lumpuh Total
Advertisement
Korban Apartemen Malioboro City yang Laporkan Pengembang Ke Polda DIY Bertambah
Advertisement
Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali
Advertisement
Berita Populer
- Sejumlah Menteri dari Sri Mulyani hingga AHY Datangi Istana, Ini yang Dibahas bersama Jokowi
- Ini Daftar 4 Perusahaan Debitur LPEI Terlibat Fraud Capai Rp2,5 Triliun
- Kejagung Beberkan Dugaan Korupsi Rp2,5 Triliun Libatkan 4 Perusahaan Penerima Kredit LPEI
- 4.200 Jiwa Mengungsi Akibat Banjir Pantura Demak dan Kudus
- Golkar Minta 5 Kursi Menteri kepada Prabowo, Demokrat: Harusnya Tunggu Pengumuman Resmi KPU
- Kasus Free Pemenangan Tender Proyek, KPK Periksa Lagi Eks Wali Kota Bandung
- Baku Tembak dengan OPM, Satu Prajurit TNI Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement