Advertisement
WHO Izinkan Vaksin Moderna, Sinopharm dan Sinovac Menyusul?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi akhirnya mengizinkan penggunaan vaksin Moderna untuk keperluan darurat penanganan wabah Covid-19.
Vaksin yang disingkat mRNA dari pabrikan AS itu kini bergabung dengan vaksin dari Oxford/AstraZeneca, Pfizer/BioNTech dan Johnson & Johnson dalam daftar penggunaan darurat WHO seperti dikutip TheGuardian.com, Minggu (2/5/2021).
Advertisement
Persetujuan serupa untuk vaksin Sinopharm dan Sinovac asal China diharapkan akan keluar dalam beberapa minggu mendatang, menurut WHO.
BACA JUGA : WHO Daftarkan Izin Vaksin Covid-19 Moderna untuk Penggunaan Darurat
Proses persetujuan untuk vaksin Moderna memakan waktu berbulan-bulan karena penundaan yang dihadapi WHO dalam mendapatkan data dari pabrikan.
Banyak negara yang tidak punya lembaga pengaturan dan penilaian medis yang canggih sehingga bergantung pada daftar WHO untuk memutuskan apakah akan menggunakan vaksin. Lembaga yang bernaung di bawah PBB seperti Unicef juga menggunakan daftar dari WHO untuk menyebarkan vaksin dalam keadaan darurat seperti saat pandemi.
Namun, pengumuman tersebut kemungkinan tidak akan berdampak langsung pada pasokan vaksin Moderna untuk negara berkembang. Pasalnya, perusahaan itu telah membuat perjanjian pasokan dengan banyak negara kaya, yang telah menerima jutaan dosis.
BACA JUGA : Hingga Kini, 12 Juta Orang Lebih Sudah Vaksin Covid-19 di Indonesia
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat, kepala eksekutif perusahaan, Stéphane Bancel, mengatakan Moderna "secara aktif berpartisipasi dalam diskusi dengan organisasi multilateral, seperti Covax untuk membantu melindungi penduduk di seluruh dunia."
Dia merujuk pada program yang didukung PBB untuk mengirimkan vaksin Covid-19 ke banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah berdasarkan kebutuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : TheGuardian.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement