Advertisement
RS Kehabisan Oksigen, India Kembali Catat Rekor Kasus Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - India kembali mencatat rekor dunia baru untuk kasus infeksi virus Corona harian selama empat hari berturut-turut. Hal itu menyebabkan rumah sakit kewalahan akibat kekurangan oksigen.
India mencatat penambahan 349.691 kasus baru dalam kurun 24 jam sehingga total kasus positif menjadi hampir 17 juta hingga Sabtu (24/4/2021).
Advertisement
Sementara itu, rumah sakit yang penuh sesak sedang berjuang untuk mendapatkan oksigen sehingga banyak pasien yang ditolak.
Pada Sabtu kemarin AS mengatakan sangat prihatin dengan lonjakan kasus di India. Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan AS bekerja sama dengan pemerintah India untuk mengirim lebih banyak dukungan dan pasokan.
Sementara itu, Pemerintah India mengerahkan kereta api dan angkatan udara untuk mengangkut pasokan peralatan medis ke daerah-daerah yang terkena dampak paling parah. Situasi sangat akut terjadi di ibu kota Delhi ketika orang-orang meninggal di rumah sakit karena kekurangan oksigen.
BACA JUGA: Untuk Kaum Rebahan, Simak Nih, Mager bisa Bikin Osteoporosis
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan situasi di India adalah "alarm kematian" tentang apa yang dapat dilakukan oleh virus Corona.
Jumlah kematian di seluruh India naik 2.767 dalam 24 jam hingga Minggu (25/4), sekaligus menjadi jumlah harian tertinggi sejauh ini.
Awal tahun ini, pemerintah India yakin telah berhasil mengalahkan Covid-19 setelah kasus baru turun menjadi 11.000 pada pertengahan Februari.
Bahkan India sempat mengekspor vaksin dan pada Maret dan menteri kesehatan mengatakan India "berada di ujung" pandemi.
Namun, sejak saat itu, gelombang baru meledak didorong oleh munculnya varian baru, serta pertemuan massal, seperti festival Kumbh Mela, yang menarik jutaan jemaah awal bulan ini. Belum lagi ratusan warga yang mandi di Sungai Gangga tanpa jarak sosial.
Rumah sakit di Delhi telah memperingatkan bahwa mereka berada di titik kritis. Di Rumah Sakit Keluarga Suci, unit perawatan intensif penuh dan tidak ada ruang untuk tempat tidur lagi.
"Hampir setiap rumah sakit terancam. Jika oksigen habis, tidak ada kelonggaran bagi banyak pasien. Dalam beberapa menit, mereka akan mati. Anda dapat melihat pasien ini mereka menggunakan ventilator, mereka membutuhkan oksigen aliran tinggi. Jika oksigen berhenti, kebanyakan dari mereka akan mati," kata Dr Sumit Ray kepada BBC.
Di Rumah Sakit Jaipur Golden, seorang dokter mengatakan kepada BBC bahwa pemerintah telah mengalokasikan 3,6 ton oksigen, untuk dikirimkan pada pukul 17:00 pada hari Jumat.
Akan tetapi, hanya sebagian kecil dari yang dijanjikan tiba pada tengah malam, katanya kepada BBC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Hingga Mei 2025, Pemerintah Salurkan Duit Ratusan Miliar Bantuan Sosial di DIY
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
- KPK Panggil Pihak Swasta Terkait Suap Pengadaan Barang di MPR RI
- Pembubaran Kegiatan Ibadah dan Perusakan Rumah Retret di Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Rumah Doa
- Pemkab Bantul Siapkan Siswa Cadangan Sekolah Rakyat
- Jepang Diguncang Gempa Magnitudo 5,1
Advertisement
Advertisement