Advertisement
Keluarga Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 Gugat Boeing di Pengadilan Tinggi AS

Advertisement
Harianjogja.com, SEATTLE — Sebanyak 16 keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air ke Laut Jawa pada Januari lalu, menewaskan 62 orang di dalamnya resmi mengajukan gugatan di Pengadilan Tinggi King County, Seattle, AS, terhadap Boeing.
Sistem autothrottle yang tidak berfungsi pada jet 737 tersebut disebut sebagai penyebab kecelakaan tersebut.
Advertisement
Autothrottle merupakan sistem pengatur gas yang memungkinkan pilot menentukan kecepatan dan dorongan (thrust) pesawat secara otomatis. Dalam sistem kecepatan, autothrottle berguna untuk mengatur penerbangan pesawat dalam batas yang aman.
Adapun, pengaturan dorongan memungkinkan pilot menyetel kekuatan pendorong pesawat untuk berbagai aktivitas, seperti lepas landas serta menaikkan dan menurunkan ketinggian, juga saat mendarat.
The Seattle Times seperti dikutip dari www.ctvnews.ca, Jumat (16/4/2021), melaporkan bahwa gugatan diajukan pada Kamis (15/4/2021) di Pengadilan Tinggi King County atas nama 16 keluarga korban kecelakaan.
Kegagalan fungsi sistem autothrottle 737, dengan alasan sejarah menunjukkan bahwa sistem seharusnya didesain ulang, menjadi alasan para penggugat.
Boeing dalam sebuah pernyataan menyampaikan simpati kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari korban dalam kecelakaan pada 9 Januari 2021 itu, tetapi menambahkan bahwa, "Tidak pantas untuk berkomentar, sementara para ahli teknis kami terus membantu penyelidikan, atau pada proses pengadilan yang tertunda."
Pesawat Boeing 737 yang jatuh tersebut diparkir selama 9 bulan tahun lalu karena penurunan perjalanan udara karena pandemi Covid-19.
Regulator penerbangan Indonesia mengeluarkan sertifikat kelaikan udara baru untuk jet tersebut pada Desember 2020 yang memungkinkannya terbang lagi.
Menurut laporan awal kecelakaan Penerbangan SJ182 oleh Komite Keselamatan Transportasi Nasional Indonesia, catatan pemeliharaan menunjukkan bahwa pilot berulang kali melaporkan masalah dengan autothrottle pada hari-hari sebelum penerbangan fatal dan teknisi mencoba memperbaiki masalah dengan membersihkan sakelar dan konektor.
Pesawat itu menukik ke laut dekat Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas dari Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement