Advertisement
Pengamat Ungkap Alasan Pangsa Ekonomi Syariah Terus Meningkat
Koleksi busana muslim rancangan Kursien Karzai - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat pangsa ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional terus meningkat di tengah pelemahan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
BI memaparkan dalam lima tahun terakhir pangsa ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional terus meningkat sebesar 24,30 persen (2016), 24,49 persen (2017), 24,61 persen (2018), 24,77 persen (2019), dan 24,86 persen (2020).
Advertisement
Pengamat Ekonomi Syariah IPB University Irfan Syauqi Beik mengatakan ada tiga alasan di balik kontribusi pangsa ekonomi syariah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
BACA JUGA : BPD DIY Unit Usaha Syariah Bangun Ekosistem Ekonomi
Pertama, meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengembangkan ekonomi syariah dari sisi permintaan terhadap produk-produk ekonomi syariah berupa produk barang dan jasa.
Penawaran juga semakin tinggi utamanya terkait dengan kesadaran masyarakat untuk menanggapi secara serius sertifikasi halal atas produk.
"Jadi kesadaran ini dari dua sisi ya dari sisi demand maupun dari sisi supply yang keduanya mengalami peningkatan meskipun di tengah kondisi pandemi," kata Irfan kepada Bisnis, Rabu (31/3/2021).
Kedua, kinerja institusi ekonomi syariah seperti perbankan syariah yang justru lebih baik dari institusi konvensional.
Irfan mencontohkan kinerja PT Bank BRI Syariah, PT BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM) sebelum merger di 2020, yang disebutnya jauh lebih baik dari perbankan konvensional di tahun yang sama walaupun di tengah resesi.
BACA JUGA : Sri Mulyani: Ekonomi Syariah Sesuai dengan Kearifan Lokal
Ketiga, adanya perbaikan regulasi yang mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Irfan mengapresiasi keberadaan Komite Nasional Ekonomi Syariah (KNKS) yang dianggapnya efektif dalam mendorong penguatan-penguatan kebijakan ekonomi syariah.
"Terutama ketua (dewan pembina) Wapres begitu dominan sebenarnya dalam pengembangan [dan] melahirkan kebijakan [serta] regulasi yang mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Saya kira ini modal yang sangat baik ya di mana keberadaan KNKS bisa menaikkan dan meningkatkan ekonomi syariah secara keseluruhan," ujarnya.
Meskipun demikian, Irfan menyoroti masih adanya kesenjangan antara potensi dan aktualisasi dari kebijakan ekonomi syariah. Dia menganggap masih ada ruang untuk perbaikan untuk menjadi lebih baik lagi.
Misalnya, potensi zakat sebesar Rp233 triliun namun baru terkumpul sebesar Rp12 triliun. Lalu potensi wakaf uang sebesar Rp180 triliun namun baru bisa terealisasi Rp831 miliar.
"Jadi memang gap itu masih tinggi sehingga, walaupun kinerjanya baik, proporsi terhadap PDB-nya meningkat tapi sebenarnya yang dilakukan masih perlu dioptimalkan lagi," pungkasnya.
BACA JUGA : Jokowi: Kita Harus Siapkan Diri menjadi Pusat Rujukan
Adapun, BI merilis Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah (LEKSI) 2020, hari ini (31/3/2021). Dalam laporan tersebut, BI menulis ekonomi syariah mengalami kontraksi sebesar -1,72 persen dilihat dari pertumbuhan sektor prioritas halal value chains (HVC) atau rantai nilai halal.
Cakupan sektor HVC yaitu meliputi sektor pertanian, sektor makanan halal, sektor mode busana muslim, dan sektor pariwisata muslim.
Meski begitu, kontraksi ekonomi syariah berdasarkan HVC 2020 sebesar -1,72 persen, tidak sedalam yang dialami oleh PDB nasional 2020 yang terkontraksi sebesar -2,07 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gempa Bumi Magnitudo 4,8 Bikin Panik Warga Tarakan
- Pesawat Kargo UPS yang Meledak Angkut Bahan Bakar dan Paket Besar
- Bupati Banyuwangi Dukung Rencana Baru Proyek Kereta Cepat Whoosh
- Hanyut di Sungai Jolinggo Kendal, Tiga Mahasiswa KKN UIN Semarang MD
- Prabowo Minta Pintu Pelintasan Diperbarui Cegah Kecelakaan Kereta Api
Advertisement
Jelang Natal Tahun Baru, Reservasi Hotel di Desember Sudah 60 Persen
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Rabu 5 November 2025
- Antisipasi Bencana, Eko Suwanto Ajak Warga Monitor Info Cuaca BMKG
- Pemadaman Bergilir Hari Ini di Sleman dan Kota Jogja
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Rabu 5 November 2025
- 600 Ribu Wisatawan Mancanegara Gunakan Whoosh
- Gerbang Pagi Jadi Solusi Kelangkaan Bahan Pangan untuk MBG
- Tersisa Waktu 2 Bulan, Serapan APBD 2025 Sleman Baru 67,5 Persen
Advertisement
Advertisement



