Advertisement

Kepala BNPB Doni Monardo Terisak saat Dianugerahi Gelar Doktor Kehormatan

Saeno
Sabtu, 27 Maret 2021 - 16:57 WIB
Bhekti Suryani
Kepala BNPB Doni Monardo Terisak saat Dianugerahi Gelar Doktor Kehormatan Doni Monardo - IPB

Advertisement

Harianjogja.com, BOGOR - Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo hari ini dianugerahi gelar doktor kehormatan oleh IPB University.

Momen mengharukan terjadi ketika Doni akan mengakhiri orasi ilmiah pemberitan gelar doktor kehormatan untuk dirinya.

Advertisement

Setelah terlebih dahulu mengucapkan terima kasih kepada tim promotor, Doni mengucapkan terima kasih kepada rektor, majelis wali amat, senat akademik dan dewan guru besar IPB.

"Dari lubuk hati yang terdalam saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Rektor Prof Arif Satri, majelis wali amanat, senat akademik, dewan Guru Besar IPB University yang telah menganugerahkan gelar doktor kehormatan dan fasilitas orasi ilmiah. Saya akan mempertanggungjawabkan pernghargaan dan..." ucapan Doni terhenti, ia tampak terisak menahan haru.

Kemudian Doni melanjutkan orasinya setelah terhenti beberapa saat.

"...kepercayaan yang diberikan IPB ...gelar kehormatn IPB ini jadi energi baru (Doni kembali menahan haru) ...bagi saya untuk terus konsisten, membantu menyelamatkan sumber daya alam Indonesia," ujar Doni.

Saat Doni terisak menahan haru, hadirin bertepuk tangan memberi semangat kepada Kepala BNPB ini.

Sementara dari tayangan video kiprah Doni Monardo terungkap bahwa saat bertugas di Kopassus hampir 50 persen aktivitas dirinya dihabiskan di hutan.

Hal itu menggugah keyakinan Doni bahwa tanpa tanpa alam dan tanpa hutan manusia tidak ada apa-apanya.

Dia menyebut kita bisa bernafas, bertahan hidup, dan mendapatkan air semuanya berasal dari kawasan hutan.

Itu sebabnya, Doni mengaku di mana pun ditugaskan ia hampir pasti selalu meperhatikan lingkungan.

Pengalaman lain soal lingkungan, dialaminya pada April 1988. Saat itu ada satu peristiwa ketika dirinya selamat dari terjangan roket karena bersembunyi di dalam pohon.

Saat itu, dalam suatu penugasan, jika tak ada pohon Doni mungkin sudah terkena pecahan roket.

"Jadi ada pohon besar, di bawahnya ada lubang, saya masuk ke dalam lubang itu. Ketika pecahan roket menerpa bagian atas kepala saya, itu tempelan, lempengan besi cukup banyak, artinya kalau saya tidak masuk di bagian dalam [pohon], mungkin sebagian badan saya sudah terkena potongan roket, dan [saya] bisa selamat karena ada pohon besar. Jadi saya termasuk yang harus berutang budi kepada pohon-pohon itu," ujar Doni. 

Gelar doktor kehormatan itu diberikan kepada Doni dalam bidang ilmu pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.

Rektor IPB Arif Satria dalam sambutannya menyinggung soal peran penting Doni Monardo dalam leadership bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB Raditya Jati membenarkan agenda tersebut penganugerahan gelar Doktor Kehormatan tersebut.

Raditya mengatakan acara itu juga dapat disaksikan secara virtual di akun kanal Youtube IPBTV.

"Penganugerahan Doktor Kehormatan Letjen TNI Doni Monardo, pada Sabtu, 27 Maret 2021, pukul 09.00-10.30 wib di channel Youtube IPBTV," kata Raditya ketika dihubungi, Tempo, Jumat (26/3/2021).

Rencana pemberian gelar doktor kehormatan kepada Doni Monardo terungkap sejak Oktober 2020. Rektor IPB Arif Satria ketika itu mengatakan, pemberian gelar ini disetujui dalam rapat pleno Senat Akademik IPB, pada Selasa, 20 Oktober 2020.

Doni dinilai pantas memperoleh pengakuan dan penghargaan atas karya, prestasi, dedikasi, dan kontribusi yang luar biasa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta atas pengabdian dan jasanya yang luar biasa bagi kemajuan pendidikan, pembangunan dalam arti luas, dan kemanusiaan.

Senat Akademik IPB menilai ada lima rangkaian kegiatan aksi luar biasa yang dilakukan Doni.

Pertama, membangkitkan kepedulian lingkungan dan memberikan pelatihan keterampilan.

Kedua, memobilisasi sumber daya dan membangun jaring kerja kolaborasi.

Ketiga, memulihkan dan merehabilitasi keanekaragaman hayati spesies dan ekosistem.

Keempat, membangun kolaborasi penegakan hukum.

Kelima, melakukan advokasi kebijakan.

Arif mengatakan lima kegiatan tersebut dinilai dapat berjalan secara berkesinambungan, terutama karena adanya kepemimpinan lingkungan yang kuat dan menonjol pada Doni Monardo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : IPBTV/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Rabu 24 April 2024: Hujan Sedang

Jogja
| Rabu, 24 April 2024, 06:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement