Sebut Genosida, AS Kutuk China atas Kekerasan Muslim Uighur
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) mengutuk China atas kekerasan terhadap minoritas muslim Uighur di Xinjiang dan sejumlah pembatasan di Tibet. AS menyebut tindakan Cina itu sebagai kejahatan melawan kemanusiaan dan genosida.
Kecaman disampaikan AS dalam pertemuan dengan Dewan HAM PBB. “Kami mengutuk kekerasan yang dilakukan China terhadap etnis dan penganut agama minoritas sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida dan sejumlah pembatasan di Tibet,” kata utusan AS, Mark Cassayre, dikutip dari Reuters, Jumat (12/3/2021).
Advertisement
BACA JUGA : Etnis Uighur, Mahfud: Kita Punya Jalan Diplomasi Lunak
Pernyataan AS ini membuat isu pelanggaran HAM China terhadap Muslim Uighur kembali menghangat jelang pertemuan antara Menteri Luar Negeri Anthony Blinken dan utusan pemerintah China, Wangyi, di Alaska pekan depan.
Dalam pertemuan itu, Blinken dikabarkan bakal meminta Cina memperbaiki perlakuannya terhadap Uighur.
Sementara Beijing, berkukuh menolak tudingan AS bahwa telah melakukan genosida terhadap Uighur dan masyarakat muslim lainnya yang tinggal di bagian barat negara tersebut.
Duta Besar China untuk PBB di Jenewa, Chen Xu dalam pidatonya menyatakan bahwa negaranya menolak politisasi terhadap isu kemanusiaan.
BACA JUGA : Bela Muslim Uighur, Striker Barcelona Putuskan Hubungan
Mereka membantah tuduhan sejumlah kalangan jika sengaja membuat kamp konsentrasi untuk menahan serta menyiksa muslim Uighur.
China menyatakan kompleks yang dibangun di Xinjiang diperuntukkan bagi sekolah vokasi sehingga bisa mencegah ekstremisme dan separatisme. Tudingan mengenai kerja paksa dan pelanggaran HAM adalah rumor yang tidak berdasar.
Masih dalam forum yang sama, Kuba menganggap bahwa Xinjiang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari China.
Mereka pun meminta Amerika berhenti mencampuri masalah dalam negeri negara lain dengan cara memanipulasi isu Xinjiang dan menahan diri untuk tidak melakukan tuduhan yang tidak berdasar.
BACA JUGA : Kasus Uighur Dianggap Mengusik Umat Islam di Indonesia
Adapun Duta Besar Inggris Julian Braithwaite mengatakan kepada forum bahwa negaranya memiliki perhatian besar terhadap kekerasan sistematis di Xinjiang, termasuk tentang adanya laporan terpercaya yang menyatakan pemerintah China melakukan kerja paksa dan pemaksaan kontrol terhadap kelahiran muslim Uighur di kamp konsentrasi Xinjiang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
Advertisement
Pemerintah Naikkan PPN Jadi 12%, PHRI Bantul Minta Pemerintah Kaji Ulang
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPK Ungkap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Peras Kepala Dinas untuk Biaya Pencalonan Pilkada
- KPK Sita Rp7 Miliar dari OTT Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pilkada 2024: Megawati Akan Mencoblos di TPS Kebagusan
- KJRI Upayakan Pemulangan 7 Jenazah TKI dari Malaysia
- Polda Sumbar Ungkap Peran AKP Danang di Tambang Ilegal Solok
- Presiden Prabowo Akan Mencoblos di TPS 08 Bojongkoneng Bogor
- Viral Ratusan Burung Pipit Ditemukan Mati di Bandara Ngurah Rai, Ini Penjelasan BKSDA
Advertisement
Advertisement