Advertisement
WHO Sebut Pandemi Covid-19 Belum Berakhir Tahun Ini

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Meskipun penyebaran Covid-19 melambat di beberapa negara karena pembatasan dan vaksinasi, krisis akibat pandemi Covid-19 belum akan berakhir pada tahun 2021.
Michael Ryan, direktur program kedaruratan World Health Organization (WHO) mengatakan program vaksinasi kepada kelompok paling rentan memang akan membantu mengurangi tragedi dan tekanan di rumah sakit. Tapi tidak membuat pandemi usai.
Advertisement
“Ini masih sangat prematur, dan saya pikir tidak realistis untuk berpikir bahwa kita akan menyelesaikan masalah virus ini pada akhir tahun ini,” katanya seperti dikutip The Guardian, Selasa (2/3).
Dia melanjutkan jika vaksin mulai berdampak, tidak hanya pada risiko kematian dan rawat inap, tapi juga berdampak signifikan terhadap dinamika penularan dan risiko penyebaran, maka hal tersebut akan mempercepat pengendalian pandemi.
Jumlah infeksi global baru meningkat pada minggu lalu untuk pertama kalinya, dalam hampir dua bulan terakhir. Kasus yang dilaporkan meningkat di empat dari enam wilayah kerja WHO yakni Amerika Serikat, Eropa, Asia Tenggara, dan Mediterania Timur.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO mengatakan peristiwa itu sangat mengecewakan, tapi bukan juga hal yang mengherankan. Menurutnya hal ini terjadi karena adanya pelonggaran tindakan masyarakat, sirkulasi varian yang berkelanjutan, dan masyarakat yang lengah.
Dia mengatakan bahwa vaksin akan membantu menyelamatkan nyawa. Akan tetapi, jika negara hanya bergantung pada vaksin, maka itu adalah kesalahan besar. “Langkah-langkah kesehatan masyarakat dasar tetap menjadi kunci dari respons pandemi,” katanya.
Ghebreyesus juga menyoroti ketidaksetaraan dalam akses vaksin. Dia menyambut baik dosis vaksin Covid-19 pertama yang diberikan di Afrika pada pekan ini, di Pantai Gading dan Ghana. Namun, dia menyesalkan bahwa ini terjadi hampir 3 bulan setelah beberapa negara memulai program vaksinasi.
Dia mengecam kondisi di mana beberapa negara terus memprioritaskan vaksinasi pada kelompok muda dan orang dewasa sehat pada populasinya sendiri, ketimbang kelompok rentan dan petugas kesehatan di tempat lain.
Menurutnya, negara tidak bersinergi satu sama lain dan malah memulai perlombaan vaksin. WHO, katanya, tidak meminta negara untuk mempertaruhkan rakyatnya sendiri. Mereka hanya meminta semua negara menjadi bagian dari upaya global untuk menekan virus di mana pun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pembeli Beras SPHP Wajib Difoto, Ini Penjelasan dari Perum Bulog
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
Advertisement

Jadwal KRl Jogja Solo Hari Ini Selasa 15 Juli 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan, dan Maguwo
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tukin ASN DKI yang Telat di Hari Pertama Sekolah akan Dipotong
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Operasi Patuh 2025 Dimulai Hari Ini Hingga 27 Juli Mendatang, Berikut Jenis Pelanggaran dan Denda Tilangnya, Paling Tinggi Rp1 Juta
- Mensos Tegaskan Masa Orientasi Siswa Sekolah Rakyat Sekitar 15 Hari
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
Advertisement
Advertisement