Advertisement
Pengendara Moge yang Terobos VVIP Istana Kepresidenan Minta Maaf

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Seorang dari rombongan pengendara motor gede (moge) yang menerobos kawasan VVIP Istana Kepresidenan Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, akhirnya menyesal dan meminta maaf.
Pengendara moge Juniar William lewat akun Instagram @juniarwilliam17, Minggu (28/2/2021) mengatakan, bahwa dirinya dan teman-temannya telah melakukan koordinasi untuk mediasi dengan pihak Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).
Advertisement
Mediasi itu disambut baik, dan pihak rombongan moge akan melakukan klarifikasi di markas komando Paspamres hari ini, Senin (1/3/2021).
Sehari sebelumnya, Sabtu (27/2/2021), Juniar William mengutarakan permintaan maaf atas kejadian menerobos area VVIP Istana Kepresidenan di Jalan Veteran 3 Jakarta Pusat.
Juniar William mengatakan, bahwa dirinya menyesal dan tidak akan mengulangi kejadian tersebut. Terkait hal itu, semua video yang berhubungan dengan kejadian di area VVIP Istana Kepresidenan dicabut.
Baca juga: Artidjo Alkostar Dinilai Tepat Jadi Contoh Penegak Hukum di Indonesia
Sebelumnya diberitakan, pasukan Paspampres menendang pengemudi moge yang menerobos kawasan VVIP Istana Kepresidenan pada 21 Februari 2021. Video kejadian itu menjadi viral di media sosial.
Asisten Intelijen Paspampres, Letkol TNI (Inf) Wisnu Herlambang menyatakan, tindakan anggotanya sudah sesuai aturan. Pengendara moge itu menerobos area VVIP sekitar Istana Kepresidenan sehingga harus dihentikan demi keamanan objek vital.
"Kalau itu hanya ditendang, tidak dipukul. Dan sebetulnya itu sudah tindakan yang paling ringan. Sebenarnya kalau sudah menerobos VVIP di aturannya ditembak, dilumpuhkannya dengan cara ditembak karena sudah mengancam," tutur Wisnu pada Jumat, 26 Februari 2021.
Baca juga: Anies Baswedan Doakan Jokowi, Begini Isinya
Menurut Wisnu, tindakan Paspampres di area VVIP Istana Kepresidenan adalah bentuk kewaspadaan.
"Kami tidak tahu, dia mau menerobos mau apa. Mau sabotase? Mau apa? Jadi sebagai bentuk kewaspadaan, kami harus lumpuhkan. Ada buku petunjuk teknis kami untuk melaksanakan prosedurnya," ucap Wisnu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
- Kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti Sumsel, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Ungkap Penyebabnya
- Sejoli Ditemukan Meninggal Dunia dalam Mobil di Jambi, Diduga Keracunan AC
- 1,7 Juta Pengemudi Ojol Belum Punya Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Advertisement

Truk Bermuatan Batu Alam Kecelakaan Tunggal di Piyungan, Sopir Meninggal di Tempat
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Kecelakaan KA Harina vs Truk di Pelintasan Sebidang Kaligawe Semarang, 1 Orang Tewas
- Tangani Kebakaran Hutan, Modifikasi Cuaca Natrium Klorida Diperpanjang hingga 12 Mei 2025
- Kata Sandi Milik Kepala Pentagon Pete Hegseth Bocor Akibat Serangan Siber
- Menteri Budi Santoso Segera Terbitkan Permendag Baru, Mengatur Ekspor Impor hingga Perdagangan Dalam Negeri
- Polisi Kerahkan Ratusan Personel Jaga Sidang Kasus Hasto PDIP
- Merespons Gelombang PHK, Menaker Akan Optimalkan Platform SIAPKerja
- 1,7 Juta Pengemudi Ojol Belum Punya Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Advertisement