Advertisement

Promo November

17 Orang Tewas akibat Serangan AS di Suriah

John Andhi Oktaveri
Jum'at, 26 Februari 2021 - 22:17 WIB
Budi Cahyana
17 Orang Tewas akibat Serangan AS di Suriah Presiden AS Joe Biden di tangga pesawat kepresidenan AS, Jumat (12/2/2021)./Antara - Reuters/Joshua Roberts

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Militer Amerika Serikat mengakui menyerang fasilitas di Suriah timur yang digunakan oleh milisi yang didukung Iran menyusul serangan roket baru-baru ini di lokasi pasukan AS di Irak.

"Atas arahan Presiden Biden, pasukan militer AS malam ini telah melakukan serangan udara terhadap infrastruktur yang digunakan oleh kelompok militan yang didukung Iran di Suriah timur," ujar juru bicara Pentagon, John Kirby dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Aljazeera.com, Jumat (26/2)

Advertisement

"Serangan ini diotorisasi sebagai tanggapan atas serangan baru-baru ini terhadap personel Amerika Serikat dan Koalisi di Irak, dan ancaman yang sedang berlangsung terhadap personel tersebut," katanya.

Menurut Pentagon, jet tempur AS menjatuhkan tujuh bom presisi dipandu Joint Direct Attack Munition 500-lb dan mengenai tujuh sasaran, termasuk penyeberangan yang digunakan oleh kelompok bersenjata untuk memindahkan senjata melintasi perbatasan.

Kirby mengatakan serangan itu menghancurkan beberapa fasilitas di titik kontrol perbatasan yang digunakan oleh sejumlah kelompok militan yang didukung Iran, termasuk Kata'ib Hezbollah (KH) dan Kata'ib Sayyid al-Shuhada (KSS).

Laporan menyatakan bahwa serangan itu menargetkan pangkalan udara Imam Ali dekat Al Bukamal, sebuah daerah perbatasan dekat Irak.

Lembaga swadaya masyarakat Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan lebih dari 12 orang pejuang pro-Iran tewas.

“Serangan itu menghancurkan tiga truk yang membawa amunisi… Ada banyak korban. indikasi awal adalah bahwa sedikitnya 17 pejuang tewas, semuanya anggota Pasukan Mobilisasi Populer,” ujar direktur SOHR Rami Abdul Rahman.

Kelompok itu mengatakan semua korban tewas berasal dari Hashed al-Shaabi, sebuah organisasi payung yang mencakup KH dan KSS.

Langkah Amerika Serikat itu diambil setelah serangan hampir dua minggu lalu di pangkalan militer utama di dalam bandara di Erbil, yang menewaskan satu kontraktor sipil asing dan melukai sedikitnya sembilan lainnya, termasuk seorang tentara Amerika.

Pasukan asing yang dikerahkan sebagai bagian dari koalisi pimpinan AS yang telah membantu Irak melawan kelompok bersenjata ISIL (juga dikenal sebagai ISIS) sejak 2014, ditempatkan di lokasi tersebut.

Sebuah kelompok bayangan yang menamakan dirinya Awliya al-Dam atau Penjaga Darah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan mengatakan akan terus menyerang "pendudukan" pasukan Amerika Serikat di Irak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pantau Bahan Pokok di Pasar Prawirotaman Jelang Libur Nataru, Begini Kesimpulan Mendag

Jogja
| Senin, 25 November 2024, 16:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement