Advertisement
Rayakan Imlek, Ahok Curhat tentang Diskriminasi Etnis Tionghoa dan PDI P

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Politikus PDI-P Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan dirinya selalu mendapat dukungan dari Ketua Umum PDI-P Megawati saat mendampingi Joko Widodo di Balai Kota DKI Jakarta di tengah penolakan berbagai pihak.
Kondisi itu terjadi ketika dia mendapatkan beragam diskriminasi dari publik. Dia mengakui banyak orang tidak setuju dengan pencalonannya mendampingi Joko Widodo sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Advertisement
“Oleh karena kalau saya akan menurunkan nilai dari Pak Jokowi karena saya keturunan Tionghoa. Agama saya juga bukan yang mayoritas, tetapi Bu Mega memutuskan tidak, Bu Mega cari yang bisa kerja,” katanya dalam acara Imlekan Bareng Banteng pada Jumat (12/2/2021).
Penolakan juga terjadi saat dirinya mencalonkan kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah Jokowi ke istana. Menurutnya, banyak sekali orang yang memintanya mundur.
“Supaya saya tidak mengganggu keharmonisan dalam tanda kutip,” ungkapnya.
Namun demikian, dia tetap mendapat dukungan dari Megawati.
“[Kata Mega] saya memilih Ahok untuk maju karena bisa kerja, terbukti. Ini bukti konkret dari negarawan,” katanya.
Menurutnya, hal tersebut membuktikan bahwa PDI-P adalah rumah besar kaum nasionalis, dan memperjuangkan kepentingan semua anak bangsa tanpa membedakan suku, agama, ras, dan antar golongan.
“Jabatan tidak penting. Buat apa jadi ketua kalau tidak bisa memperjuangkan dan mewujudkan ini semua. Itu yang saya pilih,” ungkapnya.
Ahok resmi menjadi kader PDI-P sejak Februari 2019 setelah independen selama 5 tahun. Sebelumnya, Ahok juga pernah menjadi anggota Gerindra, Golkar, dan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PPIB).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Khidmat, Ribuan Umat Buddha Ikuti Ritual Waisak di Candi Sewu Klaten
- Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Waisak dan Puji Ritual Thudong
- Kejagung Siap Jika Johnny G Plate Ajukan PraPeradilan
- Kecelakaan Kereta di Odisha, India Terbanyak Memakan Jiwa
- Bambang Sukmonohadi, Ayah Mertua Puan Maharani Meninggal Dunia
Advertisement

Vaksinasi HPV Gratis Baru Menyasar Anak Perempuan, Dewasa Masih Berbayar
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Update Kecelakaan Kereta di India, Korban Tewas 288 Orang, 850 Orang Cidera
- Berikut Kronologi Tabrakan Kereta Api di India Akibatkan Lebih 288 Orang Tewas
- Mendag Klaim Harga Kebutuhan Pokok Stabil Jelang Iduladha
- 95% Kasus Rabies Disebabkan Gigitan Anjing, Begini Saran Kemenkes
- Pesawat Raksasa A380 Dubai-Denpasar Sudah Angkut 460 Orang
- Strategi Perang Diubah, Rusia Luncurkan Rudal Malam Hari ke Ukraina
- 4 Juta Lebih Pekerja Migran Indonesia Ilegal, KSPI Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi
Advertisement
Advertisement