Advertisement
Jelang Jateng di Rumah Saja, Pasar Malah Penuh
Ilustrasi. - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG - Sejumlah pasar di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (5/2/2021), diserbu pembeli menjelang penerapan Jateng di Rumah Saja pada akhir pekan ini.
Warga di wilayah Kota Semarang berbondong-bondong ke pasar karena khawatir ada penutupan pasar saat Jateng di Rumah Saja diberlakukan Sabtu-Minggu (6-7/2/2021).
Advertisement
Padahal, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang telah menyatakan tidak akan penutupan pasar selama dua hari pelaksanaan Jateng di Rumah Saja. Pasar yang ditutup hanyalah pasar yang bersifat dadakan atau pasar tiban seperti car free day.
Salah seorang pedagang Pasar Peterongan Semarang, Istijanti, 46, mengaku aktivitas pembeli di Pasar Peterongan pada Jumat pagi mengalami peningkatan dibanding biasanya.
"Iya, tadi sejak pagi sudah ramai pembeli. Malah lebih ramai dari biasanya dan muntel [berkerumun]," ujar Istijanti kepada (JIBI), Jumat (5/2/2021).
Perempuan yang akrab disapa Is itu mengaku dari sederet barang kebutuhan pokok yang dijualnya, paling laku adalah minyak goreng dan tepung terigu.
"Paling laku minyak goreng dan terigu. Pada beli buat persediaan dua hari katanya. Padahal besok [Sabtu] kita masih buka," tutur Is.
Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Karangayu Semarang. Pasar yang terletak di tengah kawasan perkotaan itu sudah diserbu pembeli sejak pukul 05.00 WIB.
"Iya, ini aktivitasnya malah meningkat. Bahkan sampai siang ini masih ramai," ujar Kepala Pasar Karangayu, Fajar Djoko Purwanto.
Fajar menilai meningkatnya aktivitas pembeli itu disebabkan adanya imbauan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, terkait pemberlakuan Jateng di Rumah Saja pada Sabtu dan Minggu.
Dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Jateng terkait Gerakan Jateng di Rumah Saja itu dicantumkan imbauan kepada kepala daerah agar menutup pasar dan pusat perbelanjaan selama dua hari.
Hal tersebut membuat masyarakat khawatir sehingga berbondong-bondong ke pasar. Padahal, penutupan pasar tidak akan diberlakukan di Kota Semarang.
"Iya, mungkin karena ada imbauan Jateng di Rumah Saja jadi ramai pasarnya hari ini," imbuh Fajar.
Sementara itu salah seorang pembeli di Pasar Peterongan, Nanik, 50, warga Jangli, menyesalkan aksi borong sayuran atau kebutuhan pokok di pasar.
Hal tersebut dikarenakan saat berbelanja, pembeli yang mayoritas ibu-ibu rumah tangga menjadi abai dengan protokol kesehatan (prokes). Mereka lupa menjaga jarak dan berkerumun di pasar untuk membeli sayuran buat kebutuhan dua hari kedepan.
"Kalau mau pada tidak pada pergi, di rumah saja, pemerintah harusnya tidak mengumumkan penutupan pasar. Yang ditutup harusnya pom bensin [SPBU] malah lebih efektif," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setelah 20 Tahun, GEM Dibuka dan Pamerkan 100 Ribu Artefak Kuno
- Krisis Air Tehran, Stok Air Minum Diprediksi Habis dalam 2 Pekan
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
- Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung Siap Beroperasi
- Jaksa Umumkan Tersangka Baru dalam Kasus Perampokan Museum Louvre
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Sidak Ungkap Higiene SPPG Gunungkidul Belum Tertib
- Alasan Donald Trump Ancam Hentikan Bantuan dan Mungkin Serang Nigeria
- Insiden Penusukan di Kereta Inggris, 9 Korban Kritis
- Kulonprogo Jadi Lokasi Pusat Sekolah Rakyat DIY
- Prancis Uji Charging Nirkabel Jalan Tol Mobil Listrik
- PB XIII Wafat, Keraton Jogja Hentikan Bunyi Gamelan 3 Hari
- Timnas Vietnam Siap Rebut Emas dari Indonesia U-23
Advertisement
Advertisement




