Advertisement

Dokter Tirta Tak Setuju Ada Jam Malam, Alasannya Corona Datangnya 24 Jam

Newswire
Jum'at, 05 Februari 2021 - 07:57 WIB
Nina Atmasari
Dokter Tirta Tak Setuju Ada Jam Malam, Alasannya Corona Datangnya 24 Jam Dokter sekaligus influencer Tirta Mandira Hudhi (dr Tirta) telah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua di Puskesmas Ngemplak II, Kabupaten Sleman, Kamis (28/1/2021)-Harian Jogja - Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, GRESIK- Aturan jam malam dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mendapat kritikan dari influencer sekaligus relawan Covid-19, dr Tirta Mandhira Hudhi atau biasa dipanggil dr Tirta.

Dokter dengan pengikut 2,1 juta pengikut di Instagram itu menilai aturan jam malam dalam penerapan PPKM tidak efektif sebab penularan virus tidak mengenal jam.

Advertisement

"Saya paling tidak setuju kalau ada jam malam, karena Corona itu keluarnya bukan malam tapi 24 jam," katanya saat bertemu pasien Covid-19 di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos), Gresik, Jawa Timur, Kamis (04/02/2021).

Perlu diketahui, sejumlah daerah di Jawa Timur yang menerapkan PPKM memberlakukan jam malam dengan ketat dengan alasan untuk menekan penyebaran Covid-19, termasuk Kabupaten Gresik.

Dalam kunjungannya di Gresik itu, dr Tirta menerima banyak aduan dari para pasien. Misalnya soal layanan kamar mandi hingga takut dikucilkan masyarakat usai sembuh dari Covid-19 nanti.

Mendengar hal itu, Tirta langsung bereaksi. Ia meminta agar pasien tidak perlu khawatir dengan itu. Sebab jika ada yang berani mengucilkan pasien, dia sendiri yang akan menyemprot mereka dengan postingan di media sosial.

"Tidak dikucilkan, langsung kirim DM saya, kalian ini pahlawan. Kalau ada yang dikucilkan bisa langsung bilang ke pak RT bahwa kita tidak perlu divaksin kita punya imunnya, kita menyumbangkan imun kita, PD saja," katanya.

Menurut Tirta, pasien Covid-19 adalah pahlawan yang bisa mendonorkan plasma konvalesennya di PMI. Membantu para pasien yang masih menjalani perawatan.

Selain itu, Tirta juga menyampaikan jika rata-rata pasien di Gejos cenderung baik hingga proses penyembuhan berangsur bagus.

"Lebih baik pasien covid-19 melakukan isolasi di Gejos dari pada di rumah. Karena kalau di rumah malah gak tahan ingin keluar rumah. Malah jadi klaster baru. Lebih baik di sini saja," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 20 April 2024, Tiket Rp50 Ribu

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 04:17 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement