Advertisement
Pejabat China Tuduh Amerika Serikat Memulai Pandemi Covid-19
Tenaga medis menggunakan pakaian pelindung khusus saat merawat pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan, di Wuhan, Provinsi Hubei, China Senin(27/1/ 2020). - China Daily via Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Juru bicara kementerian luar negeri China menuding Amerika Serikat menjadi penyebab pandemi virus Corona. Tuduhan ini menyusul tanggapan kalimat perpisahan Menteri Luar Negeri AS pemerintahan Donald Trump, Mike Pompeo.
Sebelum meninggalkan jabatannya, Pompeo mengulangi teori konspirasi bahwa pandemi bermula dari kecelakaan di sebuah laboratorium di Wuhan. Dia mendesak World Health Organization (WHO) untuk menyelidiki lebih lanjut masalah tersebut.
Advertisement
Dilansir dari Metro UK, Selasa (26/1/2021) dua hari setelah pelantikan Presiden Joe Biden, para pejabat China tampaknya mulai mendorong teori konspirasi mereka sendiri. Pada pekan lalu, pejabat China Hua Chunying menyarankan AS harus membuka Fort Detrick untuk penyelidik.
Instalasi tentara di Maryland itu adalah titik fokus untuk penelitian senjata biologis militer di Amerika Serikat dan telah dikenal untuk mempelajari sejumlah patogen penyakit yang ada sebelumnya seperti cacar dan Ebola.
Dilaporkan oleh Quartz, Chunying menekankan bahwa jika Amerika Serikat benar-benar menghormati fakta, mereka harus membuka laboratorium biologi di Fort Detrick, memberikan transparansi lebih pada masalah seperti 200 lebih bio laboratorium di luar negeri.
“Mereka [AS] juga harus mengundang ahli WHO untuk melakukan penelusuran asal-usul di Amerika Serikat dan menanggapi kekhawatiran dari komunitas internasional dengan tindakan yang nyata,” katanya.
Menyusul pernyataan tersebut, teori konspirasi bahwa AS bertanggung jawab atas pandemi Covid-19 mulai berkembang di Weibo, situs media sosial di China. Terlepas dari teori konspirasi yang beredar di media sosial, ada konsensus luas bawa virus corona menyebar dari hewan ke manusia sebelum wabah Wuhan.
China telah menghadapi kritik dari komunitas internasional karena menunda langkah-langkah yang dapat mengurangi penyebaran virus dan kurangnya transparansi penanganan wabah. Negara itu awalnya memblokir tim penyelidik WHO untuk memasuki misi menemukan sumber virus di negaranya.
Negeri Panda itu akhirnya mengizinkan tim ahli WHO untuk memasuki negaranya pada awal tahun ini. Tim ilmuwan – termasuk para ahli dari Inggris, Australia, Denmark, dan Jepang akan bekerja sama dengan China untuk menyelidiki bagaimana virus berpindah dari hewan ke manusia.
Namun demikian WHO telah memperingatkan bahwa penelusuran ini akan menjadi teka-teki yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dipecahkan dan pasien nol virus corona mungkin tidak akan pernah ditemukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
- PBB Desak Israel Buka Akses Bantuan, Palestina Angkat Bicara
- Langgar VoA, Imigrasi Bali Deportasi Bintang Porno Asal Inggris
- Banjir Besar Menerjang AS dan Kanada, Puluhan Ribu Mengungsi
Advertisement
Ini Titik Rawan Macet di Sleman Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Cuaca Hari Ini Jogja dan Sekitarnya Berawan
- Akses Longsor Srikeminut Mulai Pulih, DPUPKP Pasang Bronjong
- 24 PPPK Guru Kulonprogo Diusulkan Perpanjang Kontrak
- Jadwal SIM Keliling Kota Jogja,13 Desember 2025
- DIY Siapkan 7 Jalur Alternatif Hadapi Arus Nataru
- Jalur Trans Jogja, Sabtu 13 Desember 2025
- Syukuran Ditetapkan Sebagai WBTB, 3.025 Bakmi Ludes Disantap Warga
Advertisement
Advertisement




