Advertisement

KRL Jogja–Solo Sedot Anggaran Rp1,2 Triliun, Beroperasi Tahun Ini

Anitana Widya Puspa
Selasa, 19 Januari 2021 - 20:27 WIB
Bhekti Suryani
KRL Jogja–Solo Sedot Anggaran Rp1,2 Triliun, Beroperasi Tahun Ini Ilustrasi KRL. Rangkaian kereta rel listrik (KRL) melintas di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Minggu (19/4/2020). Bisnis - Arief Hermawan P

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pembangunan jalur elektrifikasi (KRL) Yogyakarta–Solo sepanjang 60 km telah mencapai 91 persen dan diprediksikan mulai diresmikan

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Tengah Putu Sumarjaya mengatakan pembangunan jalur elektrifikasi ini menelan anggaran hingga Rp1,2 triliun dengan kontrak tahun jamak sejak 2019. Ruang lingkup pekerjaannya mencakup tiga hal yakni pekerjaan substation yakni pengadaan peralatan dan Scada, pengadaan bangunan sipil gardu, serta pekerjaan instalasi. Kemudian pekerjaan listrik aliran atas (LAA) yakni material peralatan, instalasi, serta uji coba KRL.

Advertisement

Selanjutnya pekerjaan terakhir adalah Modifikasi sinyal elektrik Yogyakarta–Lempuyangan dan penggantian persinyalan elektrik di Stasiun Solo Balapan. Elektrifikasi dilakukan sepanjang 60 km jalur Yogyakarta–Solo.

“Secara keseluruhan mulai 2019 mudah-mudahan bisa dioperasikan pada 2021. Dengan progres fisik mencapai 91 persen menyisakan pekerjaan finishing fasilitas pendukung operasi. Peresmian pada Februari 2020,” ujarnya, Selasa (19/1/2021).

Pengerjaan elektrifikasi, paparnya, dilakukan total di 11 stasiun. Menurutnya untuk mempermudah masyarakat, aksesibilitas stasiun pun bertambah dari yang semula hanya enam stasiun pada saat KA prameks beroperasi.

Sumber daya kelistrikan akan berasal jaringan daya dari lima sumber daya PT Perusahaan Listrik Negara (persero) yang didistribusikan ke delapan gardu listrik substastion. Pembagian daya dilakukan untuk mengantisipasi gangguan daya di sebuah stasiun sehingga masih dicover oleh sumber daya di PLN.

Putu mejelaskan setidaknya ada empat tantangann di lapangan dalam mebangun elektrifikasi ini. Pertama karena masalah utilitas kabel PLN yang banyak melintas di jalur, penertiban lahan untuk jalur simpan di emplasemen Klaten, perubahan desain track layout di emplasemen Solo Balapan, hingga pengadaan material impor terlambat saat pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ganjar Tidak Mendapat Undangan Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih 2024 Hari Ini

Sleman
| Rabu, 24 April 2024, 09:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement