Advertisement

Sampai Gemetar Suntik Jokowi, Ini Profil Profesor Abdul Muthalib

Sholahuddin Al Ayyubi
Rabu, 13 Januari 2021 - 11:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Sampai Gemetar Suntik Jokowi, Ini Profil Profesor Abdul Muthalib Profesor dr. Abdul Muthalib, SpPD-KHOM yang menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada Presiden Joko Widodo, Rabu (13/1/2021). JIBI - Bisnis/Nancy Junita

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pada hari ini, Rabu (13/1/2021), menjadi hari bersejarah karena Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi orang pertama disuntik vaksin Covid-19 Sinovac.

Dokter yang menyuntikkan vaksin kepada Jokowi adalah Profesor dr. Abdul Muthalib, SpPD-KHOM. Saat menyuntikkan vaksin kepada Jokowi, dia mengaku sempat gemeteran.

Advertisement

Abdul Muthalib dalah Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Sejak tahun 1969, ketertarikan Abdul Muthalib pada penyakit dalam mulai terlihat, terutama sejak dirinya menaruh perhatian mendalam terhadap berbagai insiden kanker payudara yang belum ada obatnya di Indonesia.

Kemudian, dia menempuh pendidikan sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan mengambil konsentrasi spesialis ilmu penyakit dalam pada tahun 1969.

Setelah lulus pada tahun 1986, Abdul Muthalib menjadi konsultan hematologi-onkologi medik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan menjadi anggota dari organisasi International Society of Hematology (ISH), juga supervisor organisasi International Society of Thrombosis and Haemostasis (ASTH) hingga saat ini.

Abdul Muthalib pada tahun 1999 juga sempat mendapatkan penghargaan Asian Clinical Oncology Society.

Dia membuat berbagai karya ilmiah, di antaranya Preliminary Result of Multicenter Phase II Trial of Docetaxel (Taxotere) in Combination With Doxurubicin as First Line Chemotherapy in Indonesia Patiens With Advanced or metastatic Breast Cancer yang telah dimuat di Japanese Journal of Cancer and Chemotheraphy th 2000.

Selain itu, karya ilmiah lainnya yaitu prinsip-prinsip pemantauan pasien kanker rawat jalan pada tahun 1997, dan terapi pada perawatan paliatif. Juga, buku panduan untuk petugas kesehatan, perawatan paliatif dan bebas nyeri pada penyakit kanker pada tahun 2003.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kabupaten Sleman Prioritaskan Pembangunan Pertanian

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement