Advertisement
Teror Ular Kobra Berlanjut, 1 Induk Ditangkap, Satu Lolos ke Sungai

Advertisement
Harianjogja.com, SUKOHARJO—Ular kobra masih meneror warga Desa Bugel, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah. Kali ini satu induk ular kobra ditemukan di salah satu rumah warga di wilayah RT 002/RW002 Desa Bugel, Polokarto.
Satu induk lainnya lolos ke aliran sungai tak jauh dari lokasi tersebut. Sebelumnya, empat anak ular kobra ditemukan dalam waktu berbeda.
Advertisement
BACA JUGA: Ditetapkan Jadi Ormas Terlarang, Rekening FPI Dibekukan
Induk ular kobra tersebut ditemukan saat pemilik rumah Purwanto melihat ular di bagian belakang rumahnya pada Sabtu (2/1/2021). Lantaran ketakutan, Purwanto meminta bantuan Sukarelawan Kali Samin (Relaksa). Tim sukarelawan yang tiba di rumah tersebut langsung mencari ular di bagian belakang.
"Saat petugas datang ke lokasi kami langsung mencari keberadaan ular yang katanya masuk ke tumpukan genteng," kata Sukarelawan Kali Samin Sukoharjo, Joko Raharjo, kepada JIBI, Senin (4/1/2021).
Dia bersama sejumlah sukarelawan lainnya mencari keberadaan ular di tumpukan genteng tersebut. Petugas melihat dua ekor ular berada di tumpukan genteng. Namun hanya satu ekor ular yang ditangkap, sedangkan satu ekor lainnya lolos ke aliran sungai tak jauh dari lokasi.
"Satu ekor ular yang kami tangkap panjangnya 1,5 meter dan jenisnya induk kobra. Ular yang lari ke sungai juga sama induk kobra," kata dia.
BACA JUGA: Mulai Februari, Sleman Gelar Sekolah Tatap Muka
Dia mengatakan teror ular sudah terjadi di wilayah Bugel sejak sebulan terakhir. Dalam waktu berbeda, pihaknya mengamankan empat anak ular kobra. Diperkirakan usianya 1,5 bulan dengan panjang sekitar 50 sentimeter. Teror ular kobra sebelumnya juga ditemukan di kampung lainnya di RT 001/ RW 001 Desa Bugel, Polokarto.
Dia meminta warga mewaspadai fenomena ular kobra yang tak hanya terjadi di wilayah Sukoharjo, namun juga daerah lainnya. Ular kobra yang berhasil ditangkap kini masih diamankan di kantor Satpol PP. Nantinya ular ini akan dilepaskan kembali di area persawahan guna menjaga ekosistem.
"Pada musim hujan seperti sekarang kami imbau masyarakat lebih waspada akan ancaman ular,” ujarnya.
Sebab, musim hujan seperti sekarang merupakan musim ular bertelur. Dia mengimbau warga untuk tidak menumpuk barang bekas di sekitar rumah karena berpotensi digunakan tempat ular bertelur. Tak hanya itu, dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk segera membersihkan barang bekas. Tidak hanya rawan dipakai sarang ular, namun juga bisa menjadi tempat nyamuk bertelur. Akibatnya muncul kerawanan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Empat Orang Pelaku Pemerasan Mengaku Wartawan Ditangkap Polda Jateng
- Tradisi Warga Desa Batur Iuran untuk Sembelih Ratusan Hewan Kurban, Tahun Ini 720 Ekor
- Pemilik Karaoke di Semarang Menyediakan Penari Tanpa Busana, Polisi Menetapkannya Jadi Tersangka Kasus Prostitusi
- Iduladha, 80 Ribu Warga Palestina Salat Id di Masjid Al-Aqsa di Tengah Pembatasan oleh Israel
- Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Tahanan Kasus Pencabulan Anak Tewas di Sel Tahanan Polresta Denpasar
Advertisement

Kurangi Sampah Plastik, Warga Manggung Wukirsari Bantul Bagikan Daging Kurban dengan Besek dan Daun Jati
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Geger Ancaman Tambang Nikel Bikin Rusak Kawasan Wisata Raja Ampat, Ada 5 Perusahaan Punya Izin Resmi Ini Daftarnya
- Hendak Disembelih untuk Kurban, Seekor Sapi Jatuh ke Selokan
- Empat Orang Pelaku Pemerasan Mengaku Wartawan Ditangkap Polda Jateng
- Ribut-Ribut Raja Ampat Terancam Tambang, DPR Minta Pemerintah Evaluasi Total
- RUU Pemilu Didorong Agar Kelar Tahun Ini
- Gunung Tangkuban Perahu Gempa Berfrekuensi Rendah
- Balon Udara dengan Petasan Jatuh di Pekarangan Rumah Warga
Advertisement
Advertisement