Advertisement
Dikritik Tingginya Anggaran Kemenhan, Ini Jawaban Jubir Prabowo
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak berkomentar ihwal anggapan bahwa anggaran pertahanan pada 2021 terlampau tinggi.
Dia mengatakan bahwa anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) masih relatif kecil jika dibandingkan negara-negara lainnya. Melalui akun Twitternya, Dahnil menjelaskan bahwa belanja pertananan sejatinya dibagi kepada lima institusi yaitu Markas Besar TNI, TNI Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut dan Kementerian Pertahanan.
Advertisement
BACA JUGA : Anak Buah Prabowo Ini Mengaku Suka Geblek karena Bikin
“Di mana Menhan sebagai PA [pengguna anggaran]-nya. Jadi dengan jumlah sebesar itu relatif masih kecil dibandingkan dengan yang lain. Apalagi dibandingkan dengan negara lain belanja pertahanan kita masih sangat kecil,” kata Dahnil dikutip Senin (4/1/2021).
Komentar Dahnil sejatinya mengomentari warganet yang mempertanyakan tingginya anggaran pertahanan pada 2021. Netter tersebut meretweet cuitan Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik.
“Selamat pagi, akal sehat. Kenapa dalam masa wabah penyakit ini, pemerintah justru mendahulukan duit untuk pertahanan/keamanan dan infrastruktur daripada kesehatan,” cuitnya.
BACA JUGA : Prabowo dan Putranya Temui Jokowi di Gedung Agung Jogja
Belanja Pertahanan itu ada 5 Institusi: Mabes TNI, TNI AD, TNI AU, TNI AL dan Kemhan sendiri. Dimana Menhan sbg PA-nya.Jadi dg jumlah sebesar itu relatif masih kecil dibandingkan dg yg lain, apalagi bila dibanding dg negara lain belanja pertahanan kita masih sangat kecil. https://t.co/d1UpJKIQ4a
— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) January 3, 2021
Dalam cuitannya, Rachland juga menampilkan tabel daftar anggaran belanja kementerian pada 2021. Dari data tersebut, Kementerian Pertahanan berada di urutan kedua anggaran belanja terbanyak yaitu Rp137 triliun atau 16 persen dari total APBN.
Urutan pertama masih dicatat Kementerian PUPR sebanyak Rp150 triliun atau 18 persen dari total APBN. Adapun, posisi ketiga adalah anggaran Polri Rp112 triliun atau 13 persen dari total APBN. Apabila dijumlahkan anggaran Pertahanan dan Polri, maka anggaran belanja pertahanan dan keamanan mencapai Rp303,8 triliun pada 2021.
BACA JUGA : Fahri Hamzah Ungkap Kekecewaannya terhadap Prabowo
Rachland juga menyinggung sikap pemerintah yang dinilai bertolak belakang karena di satu sisi menyatakan fokus untuk menangani wabah Covid-19, tapi di sisi lain justru anggaran infrastruktur, TNI dan Polri yang malah meroket.
"Anggaran infrastruktur naik 98% dari anggaran tahun 2020. Anggaran untuk TNI naik 16% dan polisi 21%. Kesehatan naik juga, tapi cuma 7%. Memangnya angka terinfeksi dalam wabah penyakit ini sudah melandai? Infrastrukfur, TNI dan Polri meroket. Begini bisa dibilang fokus pada menangani wabah penyakit?" ujar Rachland.
Selamat pagi, akal sehat. Kenapa dalam masa wabah penyakit ini, pemerintah justru mendahulukan duit untuk pertahanan/keamanan dan infrastruktur daripada kesehatan? pic.twitter.com/0uO9klqdFX
— Rachland Nashidik (@RachlanNashidik) January 3, 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 27 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement