Advertisement
Cuaca Ekstrem Potensi Ganggu Masa Tanam Padi, Ini Antisipasinya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan Kementerian Pertanian akan menyiapkan langkah antisipasi cuaca ekstrem yang bisa memengaruhi aktivitas tanam komoditas pangan pada 2021.
Menurut Syahrul, antisipasi itu sudah dirancang dengan percepatan masa tanam, pembangunan infrastruktur air, serta pencocokan validasi cuaca dengan menggunakan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG).
Advertisement
"Kami melakukan mapping serta kerja sama dengan BMKG. Yang pasti kita terus bergerak cepat. Mudah mudahan ini bisa berjalan dengan baik dan bukan hanya beras yang terpenuhi, tapi komoditas lain selalu tersedia," katanya dalam Indonesia Business Forum seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (31/12/2020).
BACA JUGA : BMKG Prediksi Jogja Dilanda Cuaca Ekstrem
Selain menjamin penanaman pada 2021 tak terganggu cuaca ekstrem, dia mengatakan Kementerian Pertanian pun telah mempersiapkan pasokan beras lewat produksi pada musim tanam (MT) I dan II. Dia mengatakan potensi produksi selama Januari-Juni 2021 bisa mencakup 7,4 juta hektare. Dari lahan ini, produksi diprediksi mencapai 17 juta ton dengan konsumsi di angka 15 juta ton.
"Untuk kesiapan 2021 kami sudah masuk dari Oktober 2020 sampai panen raya di Maret 2021 mendatang dengan luas lahan 8 juta hektare dan hasilnya bisa mencapai 18,5 juta ton sampai Juni 2021. Berarti stok akhir kita di 2021 mencapai 8 sampai 9 juta ton pada 2021," katanya.
Pasokan beras tercatat stabil sampai akhir tahun dengan harga yang cukup stabil. Pantauan dari Badan Ketahanan Pangan di 512 kabupaten/kota di seluruh Indonesia menunjukkan harga rata-rata nasional untuk beras premium pada 30 Desember berada di level Rp12.206 per kilogram atau turun 0,16 persen dibandingkan pada 29 Desember.
BACA JUGA : Prakiraan Cuaca DIY Senin 7 Desember, Siap-siap Cuaca
Sementara harga beras medium secara nasional naik 0,17 persen menjadi Rp10.850 per kilogram. Adapun harga beras termurah secara nasional berada di level Rp9.674 per kilogram atau naik 0,53 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
- Politik Jepang, Takaichi Incar Posisi Perdana Menteri
- Ribuan Orang Unjuk Rasa di London Tolak Kunjungan Donald Trump
- Deretan Selebritas Dunia Galang Dana untuk Palestina
Advertisement

Manunggal Fair Kulonprogo Targetkan 100 Ribu Pengunjung Tahun Ini
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- KPK Segera Umumkan Tersangka Dugaan Kasus Korupsi Kouta Haji
- Tugas ke Luar Kota, Wapres Gibran Tak Hadiri Acara Pelantikan Menteri Baru
- Pengamat Kritisi Kasus Pagar Laut Bekasi yang Hanya Berhenti di Tersangka
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Putus Jaringan Komunikasi, Militer Israel Semakin Brutal Serang Gaza
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
Advertisement
Advertisement