Advertisement
Benarkah Pasien Diabetes Tidak Boleh Divaksin Covid-19?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Orang yang memiliki penyakit diabetes dikabarkan berisiko apabila mendapat vaksin Covid-19.
Hal ini sempat disampaikan Ahli Alergi dan Imunologi Profesor Iris Rengganis beberapa waktu lalu.
Advertisement
Prof Iris menjelaskan, orang dengan penyakit penyerta yang tidak terkontrol seperti diabetes disarankan tidak menerima vaksin. Mereka yang memiliki penyakit komorbid harus dalam kondisi terkontrol untuk mendapat persetujuan vaksinasi dari dokter yang merawat.
Sementara itu, kabar terbaru menjelaskan bahwa menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) pasien diabetes dan hipertensi masuk ke dalam kategori layak menerima vaksin Covid-19.
BACA JUGA: 274 Kasus dalam 24 Jam, Corona Jogja Pecah Rekor di Tengah Liburan
Hal tersebut tertuang di dalam Surat Rekomendasi PAPDI tentang Pemberian Vaksinasi Covid-19 (Sinovac/Inactivated) pada Pasien dengan Penyakit Penyerta atau Komorbid No. 2025/PB PAPDI/U/XII/2020.
Pada lampiran nomor 2, dikatakan bahwa pasien Diabetes Melitus (DM) layak menerima vaksin Covid-19 (Sinovac). Ada catatan menyertai pernyataan tersebut. "Penderita DM tipe 2 terkontrol dan HbA1C di bawah 58 mmol/mol atau 7,5% dapat diberikan vaksin," lapor PAPDI.
Lebih lanjut, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr Indah Fitriani menegaskan bahwa rekomendasi ini didasari oleh hasil pertimbangan pada vaksin Sinovac yang memang sudah ada di Indonesia.
"Data rekomendasi PAPDI tersebut seusuai data dari vaksin Covid-19 Sinovac. Penting diketahui juga bahwa data ini masih bisa berubah karena belum tuntas uji coba-nya," tambah dr Indah melalui pesan singkat, Sabtu (26/12/2020).
Selain pasien penyakit diabetes, penyakit komorbid lainnya yang layak mendapatkan vaksin Covid-19 Sinovac sesuai rekomendasi PAPDI ialah reaksi anafilaksi (bukan akibat vaksinasi Covid-19), alergi obat, alergi makanan, rhnitis alergi, urtikaria, dermatitis atopi, atau juga asma bronkial (dengan catatan jika asma akut, maka disarankan untuk menunda vaksinasi hingga asma terkontrol baik).
Kemudian, penyakit paru obstruktif kronik, tuberkulosis, kanker paru, interstitial lung disease, penyakit hati, obesitas, nodul tiroid, pendonor darah, penyakit gangguan psikosomatis, dan HIV (dengan catatan vaksinasi yang mengandung kuman mati atau komponen tertentu dari kuman dapat diberikan walaupun CD4<200. Perlu dijelaskan ke pasien kalau kekebalan yang timbul dapat tidak maksimal, sehingga dianjurkan diulang saat CD4>200).
Artikel ini telah tayang di Okezone.com berjudul "Pasien Diabetes Tidak Boleh Divaksin Covid-19, Benarkah?"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement