Advertisement
Harga Emas Moncer di Masa Natal

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Harga emas masih ditutup menguat jelang Libur Natal seiring dengan pelemahan dolar AS. Koreksi greenback telah meningkatkan minat investor untuk kembali mulai mengumpulkan aset investasi aman itu.
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Kamis (24/12/2020), harga emas di pasar spot menguat 0,56 persen atau 10,57 poin ke posisi US$1.883,46 per troy ounce.
Advertisement
Sementara itu, harga emas berjangka kontrak Februari 2021 di Bursa Comex juga menguat 0,27 persen atau 5,1 poin ke level US$1.883,46 per troy ounce.
Di sisi lain, indeks dolar As yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama terkoreksi 0,1 persen ke posisi 90,323.
Tim riset Monex Investindo Futures mengatakan bahwa dolar AS yang melemah karena tertekan oleh optimisme stimulus bantuan ekonomi AS telah menopang kenaikan harga emas.
Untuk diketahui, Presiden AS Donald Trump menuntut agar anggota parlemen meningkatkan stimulus yang diberikan kepada sebagian besar orang Amerika menjadi US$2.000 dari US$600 pada minggu yang sama ketika Kongres meloloskan paket bipartisan senilai US$900 miliar.
"Semakin besar jumlah stimulus, maka semakin banyak ketersedian likuiditas di pasar yang akan membuat dolar AS melemah," imbuh Monex.
Analis Pasar Senior Oanda Corp Jeffrey Haley mengatakan, harga emas saat ini tengah menghadapi level resistancenya di kisaran US$1.900 per ounce. Level tersebut dinilai lebih bersifat psikologis dibanding teknikal.
“Pergerakan yang mendekati rerata 100 hari, di kisaran US$1.903, akan menjadi perkembangan teknikal yang baik untuk harga emas. Hal ini akan membuka jalan emas untuk menguat dan menuju level harga US$1.970 pada masa liburan,” jelasnya dikutip dari Bloomberg.
Laporan dari Huatai Futures menyebutkan, tren suku bunga rendah dan kebijakan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing) yang amat kuat diperkirakan tidak akan berubah dalam waktu dekat. Pelaku pasar juga tengah menanti implementasi dari paket stimulus AS di lapangan.
“Dengan optimisme terkait stimulus yang tinggi dan perlambatan outflow pada exchange traded funds (ETF) emas, serta ekspektasi inflasi yang naik, pelaku pasar kembali memandang emas sebagai aset yang menarik,” demikian kutipan laporan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 WNI Ditangkap Polisi di Jepang Karena Dituding Merampok Rumah
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
- Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Bakal Diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
Advertisement

Ribuan Warga di Srandakan Terdampak Kekeringan, Begini Kata Bupati Bantul
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah Saat Kunjungan ke Arab Saudi, Cium Hajar Aswad
- KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali: 4 Penumpang DItemukan Meninggal Dunia, 38 Orang Hilang
- Sri Mulyani Umumkan Panitia Seleksi Calon Ketua dan Anggota Lembaga Penjamin Simpanan
- 3 Penumpang dan 1 Kru KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Selamat
- Presiden Prabowo dan Pangeran MBS Serukan Global Lakukan Aksi Nyata untuk Perdamaian Dunia
- KPK Tetapkan Mantan Sekjen MPR RI Maruf Cahyono Tersangka Suap
- Kejagung Lelang Rumah Terpidana TPPU Doni Salmanan Rp3,5 Miliar
Advertisement
Advertisement