Advertisement
KABAR KAMPUS: Kisah Pemuda 29 Tahun Raih Gelar Doktor di China
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Seorang pemuda yang aktif sebagai akademisi di Jogja, Putra Wanda berhasil menamatkan studi doktornya di salah satu perguruan tinggi berbasis teknologi di China. Pemuda asal Masbagik, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini layak menjadi inspirasi bagi pemuda lainnya. Karena dengan keterbatasannya ia mampu menuntaskan jenjang akademiknya dengan beasiswa secara penuh.
“Kebetulan saya berasal dari keluarga biasa di Dusun Penakak, Lombok Timur yang memulai kuliah sarjana di Informatika Universitas Respati Yogyakarta dan berhasil melanjutkan S2 di UGM melalui program beasiswa penuh,” kata Putra Wanda dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Jumat (18/12/2020).
Advertisement
BACA JUGA : Kuliah tatap Muka Bisa Dimulai, Ini Respons Kampus di DIY
Wanda yang merupakan dosen Unriyo ini mampu menyelesaikan studi doktornya selama 3,5 tahun dengan beasiswa dari CGS International. Selama menempuh studi doktoral, Ia telah mempublikasikan sekitar delapan artikel dan jurnal internasional bereputasi di bidang Teknologi Informasi. Sejumlah penelitiannya yang bertaraf internasional dipublikasikan IEEE, Elsevier dan Springer Nature yang merupakan publisher terbesar di dunia.
“Beberapa artikel saya yang menjadi standar internet saat ini seperti 4G dan 5G berawal dari sana. Memang tidak mudah karya bisa dipublikasikan di IEEE, Springer dan Elsevier,” ujarnya.
Konsisten dan terus berinovasi menjadi kunci dalam setiap penyelesaian studinya. Beberapa kali ia mendapatkan penghargaan baik di level nasional maupun internasional. Mulai dari Undergraduate Scholarship, Ministry of National Education, menerima Graduate Fellowship, Directorate of Higher Education (DIKTI) dan menerima International Scholarship for PhD Degree, China Goverment Scholarship (CSC).
BACA JUGA : Pusat Bolehkan Kuliah Tatap Muka, Begini Sikap Kampus
Pemuda ini telah mengantongi sejumlah sertifikasi international bidang komputer misalnya MTCNA, MTCRE, CSCU, JXTA dan beberapa sertifikat sebagai reviewer jurnal dan konferensi internasional. Padahal untuk menjadi reviewer jurnal internasional, seorang akademisi harus memiliki portofolio publikasi yang solid selama beberapa tahun terakhir. Nama Putra Wanda sudah masuk dalam indeks Sinta versi Pendidikan Tinggi Kemendikbud dengan dengan indek scopus di angka 3 dan indeks google di angka 5.
“Kami berharap pemerintah memberikan peluang kepada para pemuda berprestasi untuk terus mengembangkan diri,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- SBY Mengaku Menitipkan Sesuatu kepada Prabowo Subianto
- Kejagung Tetapkan Harvey Moeis Suami Artis Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi Timah
- Prabowo Akan Pasang Foto SBY di Istana Presiden Baru
- AHY Sebut Prabowo Minta Demokrat Siapkan Kader Terbaik untuk Duduk di Kabinet
- BMKG Prediksi Cuaca Kota Besar di Indonesia Cenderung Kondusif
- Korlantas Siapkan Rekayasa Antisipasi 70 Juta Kendaraan Mudik Lebaran 2024
- Jembatan di Baltimore AS Ambruk Ditabrak Kapal, Enam Orang Hilang, Kemenlu RI Pastikan Tidak Ada Korban WNI
Advertisement
Advertisement