Advertisement
Ganti Rugi Jalan Tol Jogja-Solo Jauh dari Angan-Angan, Warga Kecewa Berat

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Warga di Kahuman, Kecamatan Polanharjo, Klaten, mengaku kecewa berat dengan hasil ganti rugi jalan Tol Jogja-Solo. Nominal ganti rugi dinilai jauh dari angan-angan warga di waktu sebelumnya.
Kepala Desa (Kades) Kahuman, Kecamatan Polanharjo, Ida Andung, mengatakan daerahnya menjadi desa pertama di Klaten yang meneken nominal ganti rugi lahan terdampak Tol Jogja-Soli. Di Kahuman terdapat 120 bidang terdampak jalan tol.
Advertisement
BACA JUGA: Misteri Macan Tutul Merapi: Sering Dilihat Orang, Penampakannya Tak Pernah Tertangkap Kamera
"Saya melihat warga kecewa berat dengan nilai ganti rugi. Nilainya di luar dugaan. Warga ada yang berangan-angan nilainya mencapai Rp1 juta-Rp2 juta per meter persegi. Ternyata, hasil appraisal [penaksiran] kurang lebih di kisaran Rp600.000 per meter persegi. Nilai itu memang sudah di atas harga pasaran di sini [Rp450.000 per meter persegi]. Tapi, memang banyak yang kecewa. Soalnya, lahan di sini tergolong zona hijau pertanian," kata Ida Andung, saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (24/11/2020).
Meski kecewa dengan besaran nilai ganti rugi, lanjut Ida Andung, warga Kahuman yang lahannya terdampak Tol Jogja-Solo tetap mendukung proyek strategis nasional itu. Harga tanah di daerahnya menjelang pengumuman nominal ganti rugi memang sudah mengalami kenaikan.
"Warga tetap menerima meski dengan hati terluka. Biasanya, warga yang memperoleh ganti rugi di sini akan menggunakan uangnya untuk membeli mobil, rumah, dan berinvestasi," katanya.
BACA JUGA: Bukan Macan Tutul, Ternyata Jejak Hewan Ini yang Tertinggal di Jalur Evakuasi Merapi
Salah seorang pemilik lahan terdampak jalan Tol Jogja-Solo di Kahuman, Kecamatan Polanharjo, Lugiman, 65, mengatakan harga ganti rugi yang diterimanya tak sesuai dengan harapan awal. Lahan pertanian terdampak Tol Jogja-Solo milik Lugiman seluas 2.049 meter persegi.
"Lahan saya dinilai appraisal Rp1,2 miliar. Pengonnya di atas itu. Tapi, saya tetap menerima. Soalnya, saya juga sudah untung. Uang yang akan saya peroleh nanti, akan saya belanjakan untuk membeli lahan pertanian di tempat lain," katanya.
Warga pemilik lahan lainnya, yakni Sunarno, 76, mengaku sudah menerima nominal ganti rugi yang diterimanya. Nantinya, uang hasil ganti rugi yang diterimanya akan dibagi dengan lima anaknya.
BACA JUGA: Pamong Terinfeksi Covid-19, Kantor Kalurahan Demangrejo Kulonprogo Ditutup Sementara
"Sawah saya satu patok. Luasannya 2.200 meter persegi. Nominal ganti ruginya Rp1,3 miliar. Saya sudah setuju. Yang penting pikiran tetap senang," katanya.
Kepala BPN Klaten, Agung Taufik Hidayat, mengatakan musyawarah penetapan ganti rugi di Klaten diawali di Desa Kahuman. Di lokasi ini terdapat 120 bidang terdampak pembangunan jalan tol Solo-Jogja. Hal itu termasuk 19 bidang tanah kas desa di Kahuman.
"Di sini sudah diketahui nominal ganti ruginya. Yang menentukan nominal dari pihak appraisal," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement