Advertisement
Tentara Turun Tangan Copot Baliho FPI, Sutiyoso: Jangan Berlebihan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Mantan Panglima Kodam Jayakarta Tahun 1996 Sutiyoso meminta pemerintah untuk mengambil tindakan yang terukur terkait penurunan baliho Front Pembela Islam (FPI) di sejumlah daerah.
Pasalnya, jelas dia, pemerintah turut mengerahkan pasukan serta kendaraan taktis Komando Operasi Khusus atau Koopsus ke Markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu.
Advertisement
“TNI tiba-tiba turun apalagi sampai mengerahkan pasukan khusus Koopsus. Itu barang-barang mahal itu hanya ditugaskan pada sebuah sasaran yang niscaya tidak bisa dilakukan oleh satuan lain,” kata Sutiyoso seperti dikutop dari kanal Youtube tvOneNews pada video berjudul 'Soal Situasi DKI, Sutiyoso: Pangdam Jaya Harus Bertindak Secara Terukur', Minggu (22/11/2020).
Menurut Sutiyoso, pengerahan Koopsus terkait penurunan baliho FPI itu belum mendesak. Alasannya, prosedur penurunan baliho itu masih dapat dilakukan oleh Satpol PP dan Polda.
“Saya kira belum segenting itu, maksud saya tindakan apa pun sekali lagi harus terukur jangan berlebihan,” kata dia.
Pangdam Jaya Mayor Jenderal Dudung Abdurachman mengatakan pihaknya akan terus melakukan pencopotan spanduk dan baliho Rizieq Shihab, Pemimpin Front Pembela Islam (FPI).
Menurut Dudung, saat ini pihaknya seperti sedang melakukan 'penyerangan' terhadap baliho itu. "Kalau istilah dalam dasar-dasar serangan, itu momentum serangan jangan sampai terhenti. Jadi terus kami lanjutkan tugas ini," ujar Dudung di Kodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, Senin (23/11/2020).
Menurut Dudung, pencopotan spanduk dan baliho itu penting dan untuk kepentingan rakyat khususnya di Jakarta. Ia mengatakan sampai saat ini kurang lebih sudah ada sekitar 900 spanduk dan baliho Imam Besar FPI itu yang dicopot TNI.
"Di DKI masih berlanjut momentum serangan, jangan berhenti, masih banyak (yang perlu dicopot)," ujar Dudung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement