Advertisement

Promo Desember

Maestro Karawitan Rahayu Supanggah Tutup Usia

Newswire
Selasa, 10 November 2020 - 12:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Maestro Karawitan Rahayu Supanggah Tutup Usia Sejumlah pelayat dan karangan bunga berdatangan untuk mrnghormati seorang maestro karawitan Prof.Dr. Rahayu Supanggah S.Kar di Kampung Benowo RT 06 RW 08 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar, Selasa (10/11/2020). (ANTARA - Bambang Dwi Marwoto)

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO - Maestro seni karawitan atau alat musik gamelan Profesor Doktor Rahayu Supanggah S.Kar. dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Brayat Minulto Surakarta, Selasa (10/11/2020). 

Rahayu Supanggah yang lahir dari keluarga seniman dalang di Kabupaten Boyolali, pada tanggal 29 Agustus 1949, dilaporkan meninggal dunia, pada usia 71 tahun, di RS Brayat Minulyo Surakarta, Selasa sekitar pukul 02.45 WIB.

Advertisement

Jenazah seniman besar yang mempunyai dedikasi dan produktif dalam dunia kesenian Indonesia tersebut telah dibawa pulang ke rumah duka di Kampung Benowo RT 06 RW 08 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.

Menurut Gandang Warah putra kedu almarhum, jenazah rencananya dimakamkan di Astana Loyo Benowo Jaten Karanganyar, sekitar pukul 14.00 WIB.

"Bapak meninggal di RS Brayat Minulyo Solo, Selasa, sekitar pukul 02.45 WIB," kata Gandang.

Gandang mengatakan sosok Rahayu Supanggah bagi keluarga sebagai seorang maestro, guru, pembimbing dan seni kehidupan semuanya.

"Cara pola berfikir, organisasi, dan bagaimana hubungan dengan manusia banyak kami belajar dari almarhum bapak," kata Gandang.

Menurut Gandang almarhum semasa hidupnya juga sangat berkomitmen dan bersemangat dalam mengembangkan kesenian tradisional di Indonesia agar lebih maju dan dikenal serta lebih dihargai secara nasional hingga internasional.

"Beliau yang diteladani, saudara anakan, bagaimana mencintai kesenian, bagaimana mengembangkan dan berorganisasi yang saya kagumi dari sosok bapak," kata Gandang Warah

Almarhum Rahayu Supanggah meninggalkan seorang istri Sundari Supanggah, dan memiliki tiga putra Bonton Reu Eus (Almarhum), Gandang Warah Wimoso, dan Wirid Nugroho Pamungkas.

Cita-Cita Almarhum

Almarhum semasa hidupnya yang mendorong bercita-cita untuk mengangkat derajat kemiskinan (gamelan) ke forum dunia. Tekadnya mantap ketika diikutkan dalam misi kesenian kepresidenan ke China, Korea dan Jepang (1965). Sejak itu, mulai melakukan pembaharuan pemanggungan gamelan dan menciptakan musik (kontemporer) baru berakar dari seni tradisional.

Almarhum Prof. Dr. Rahayu Supanggah merupakan guru besar Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, dan almarhum pernah menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta pada 1997 - 2001, Direktur Pascasarjana 2002 - 2006., dan Dosen Terbang Pascasarjana sejak 01 September 2019 - 31 Oktober 2020. ***3***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Refleksi Hari Ibu, Aisyiyah Upayakan Perlindungan Hak Perempuan

Jogja
| Minggu, 22 Desember 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Kedai Rukun, Kesederhanaan Justru Jadi Andalan

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 13:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement