Advertisement
Ledakan Besar Mirip Mesin Kiamat Muncul dari Matahari
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA –Ledakan besar dari permukaan Matahari telah tertangkap kamera oleh satelit NASA, dimana beberapa orang mengklaim itu terlihat seperti 'Doomsday Machine' dari seri Star Trek.
Ledakan tersebut dikenal sebagai coronal mass ejection (CME) dan terjadi ketika magnet menjadi tidak stabil di permukaan bintang di pusat tata surya.
Advertisement
CME terlihat oleh pesawat ruang angkasa NASA Solar and Heliospheric Observatory (SOHO).
The Doomsday Machine atau mesin kiamat adalah monster mekanik di luar angkasa yang memiliki bukaan melingkar besar, ekor panjang dan samar.
"CME berbentuk mesin kiamat meluncur menjauh dari Matahari pada dini hari tanggal 24 Oktober," dikutip dari situs astronomi Space Weather.
Space Weather mengungkapkan CME tidak akan menghantam Bumi. Sumber ledakan itu adalah filamen magnet di dekat bagian timur laut matahari, yang menjadi tidak stabil dan meledak.
Jika badai menghantam Bumi, kemungkinan besar akan menghasilkan aurora di kutub utara atau selatan. Aurora terbentuk ketika aliran partikel magnet menghantam perisai magnet bumi yang membelokkannya.
Saat partikel dibelokkan, mereka menciptakan pertunjukan cahaya hijau dan biru yang menakjubkan di eselon atas atau bawah planet ini.
Walaupun demikian konsekuensinya bisa lebih besar dibandingkan dengan penampilan memesona cahaya di kutub utara atau kutub selatan. Partikel matahari bisa menyebabkan atmosfer bumi mengembang.
Hal ini menyulitkan sinyal satelit untuk menembusnya dan berpotensi menyebabkan kurangnya navigasi GPS, sinyal ponsel, dan TV satelit.
Selain itu, gelombang partikel dapat menyebabkan arus tinggi di magnetosfer, yang dapat menyebabkan jaringan listrik bermasalah.
Peristiwa seperti ini jarang terjadi, terakhir, pada 1859 ketika lonjakan listrik yang dikenal dengan Peristiwa Carrington, menyebabkan sistem telegraf yang kuat terjadi di seluruh Eropa. Selain itu ada juga beberapa laporan beberapa bangunan terbakar akibat sengatan listrik.
Perlu diwaspadai, badai matahari besar lainnya dapat terjadi, yang membuat para peneliti mendesak pembuat kebijakan untuk berinvestasi dalam infrastruktur yang lebih baik untuk mengamati Matahari.
Sebuah studi dari Institut Sains dan Teknologi Skolkovo (Skoltech), Rusia mengatakan badai matahari besar dapat mematikan listrik, siaran televisi, internet, dan komunikasi radio yang menyebabkan efek penurunan yang signifikan di banyak bidang kehidupan.
Menurut beberapa ahli, kerusakan akibat peristiwa ekstrim seperti itu dapat menelan biaya hingga beberapa triliun dolar dan pemulihan infrastruktur dan ekonomi dapat memakan waktu hingga 10 tahun.
"Dengan demikian memahami dan meramalkan peristiwa ekstrim yang paling berbahaya adalah yang terpenting untuk melindungi masyarakat dan teknologi dari bahaya global cuaca luar angkasa," ungkap Tatiana Podladchikova, asisten profesor dari Skoltech Space Center melalui website Skoltech.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 27 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement