Advertisement
Anies Baswedan Ancam Injak Rem Darurat! PSBB Jakarta Bisa Diperketat Lagi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan peringatan bahwa mengetatkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bisa diberlakukan kembali jika terjadi peningkatan signifikan kasus positif Covid-19 di Ibu Kota pada masa PSBB Masa Transisi.
“Dalam hal ini, seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta dapat menerapkan kembali kebijakan Rem Darurat [emergency brake]. Artinya, apabila terjadi tingkat penularan yang mengkhawatirkan, Pemprov DKI Jakarta dapat menghentikan seluruh kegiatan yang sudah dibuka selama PSBB Masa Transisi dan menerapkan kembali pengetatan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (25/10/2020).
Advertisement
Hal itu disampaikan Anies seiring dengan keputusan Pemprov DKI Jakarta kembali memperpanjang PSBB Masa Transisi selama 14 hari, terhitung mulai 26 Oktober sampai 8 November 2020.
Merujuk pada Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 1020/2020, jika tidak terdapat peningkatan kasus yang signifikan selama perpanjangan PSBB Masa Transisi, berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat Provinsi, maka akan dilanjutkan perpanjangan selama 14 hari berikutnya.
Namun, jika terjadi peningkatan kasus secara signifikan, maka pemberlakuan PSBB Masa Transisi ini dapat dihentikan.
Baca Juga : Anies Perpanjang PSBB Transisi DKI Jakarta hingga 8 November 2020 |
---|
Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, dalam dua pekan terakhir tingkat penularan Covid-19 di Ibu Kota relatif melandai.
Hal itu ditandai dengan rata-rata persentase kasus positif sepekan terakhir pada 9,9 persen dengan rasio tes 5,8 per-1000 penduduk.
Kemudian, rerata keterisian tempat tidur isolasi dalam dua minggu terakhir juga cenderung menurun yakni dari 64 persen yakni pada 12 Oktober 2020 menjadi 59 persen pada 24 Oktober 2020.
BACA JUGA: PAUD di Bantul Gelar Tatap Muka, Disdikpora Bantul Bersuara...
Begitu juga tingkat keterisian tempat tidur ruang ICU juga relatif menurun dari 68 persen pada 12 Oktober 2020 menjadi 62 persen pada 24 Oktober 2020.
Kemudian, indikator pengendalian Covid-19 dari FKM UI yang sempat menurun pada pekan lalu, yaitu dari skor 60 pada 18 Oktober 2020, juga terus membaik pada 24 Oktober 2020 yakni dengan skor 64.
Nilai reproduksi efektif yang juga menjadi indikasi ada atau tidaknya penularan berada pada skor 1,05 pada 24 Oktober 2020, juga menurun jika dibandingkan dengan skor 1,06 pada 12 Oktober 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement