Advertisement
Pegiat Budaya Mataram Berupaya Pulangkan 4 Tombak Kerajaan Majapahit yang Terdeteksi di AS

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO - Pegiat Forum Budaya Mataram (FBM) Solo mengungkap saat ini ada warisan budaya berupa empat tombak Pataka Kerajaan Majapahit berada di The Metropolitan Museum of Art, New York, Amerika Serikat (AS). Para tokoh pegiat tersebut menyerukan semua pihak untuk berupaya “memulangkan” benda tersebut ke Tanah Air.
Empat tompak Pataka Majapahit tersebut yaitu Pataka Sang Dwija Naga Nareswara, Pataka Sang Hyang Baruna, Pataka Sang Padmanaba Wiranagari dan Sang Hyang Naga Amawabhumi. Empat Pataka itu bukti kejayaan Majapahit.
Advertisement
“Pataka-pataka itu kini berada di Amerika. Ini ironis. Amerika tak mempunyai hubungan apa pun dengan Majapahit. Tak ada keterikatan sejarah Amerika dengan Pataka Majapahit yang merupakan warisan budaya Indonesia,” ujar Ketua Forum Budaya Mataram, BRM Kusumo Putro, kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Selasa (20/10/2020).
Baca juga: Gatot Nurmantyo Mengaku Sudah Peringatkan Pemerintah Ancaman Senjata Biologis Sejak 2017
Pegiat budaya Solo itu menilai negara yang paling berhak memiliki dan merawat pataka-pataka warisan Majapahit itu adalah Indonesia.
“Tentu ini panggilan dan menjadi kewajiban kita semua untuk bergerak, bergandengan tangan dalam upaya mengembalikan pataka-pataka itu. Sebab pataka tersebut merupakan warisan budaya bangsa kita,” sambungnya.
Sebagai bentuk upaya memulangkan empat pataka Kerajaan Majapahit dari Amerika ke Tanah Air, Forum Budaya Mataram sedang menyiapkan petisi. Arahnya menyuarakan dan mendorong agar benda-benda warisan budaya tersebut kembali ke Indonesia.
Baca juga: Buntut Penembakan Pos Polisi & Dealer Motor, Polres Kulonprogo Data Pemilik Senapan Angin
Benda-benda warisan Kerajaan Majapahit itu, menurut pegiat budaya Solo tersebut, penting bagi generasi bangsa.
“Selama ini banyak juga pusaka atau benda bersejarah peninggalan para leluhur kita yang keberadaannya tak lagi di Indonesia. Ya termasuk pataka-pataka Majapahit. Pataka adalah panji militer dalam peperangan. Jadi nilai historis benda-benda itu sangat tinggi,” urainya.
Naga Kembar Tirta Amerta
Kusumo menjabarkan Pataka Sang Dwija Naga Nareswara berbentuk pataka nagari sebagai perwujudan naga kembar tirta amerta. Pataka ini dari masa Kerajaan Singasari abad XII hingga XIII Masehi.
Pataka ini lantas diwariskan ke Kerajaan Majapahit setelah diselamatkan Sang Rama Wijaya saat Kerajaan Singasari runtuh. Sedangkan Pataka Sang Hyang Baruna yang berupa tombak dari abad XII hingga XIII Masehi.
Pemerhati budaya asal Solo tersebut mengatakan biasanya pataka warisan Mahapahit yang satu ini terpasang pada bagian atas kapal pemimpin atau yang mewakili rombongan ekspedisi kerajaan.
Sementara Pataka Sang Padmanaba Wiranagari berbentuk tombak ini merupakan pataka Sang Padmanaba Wiranagari.
Pada tombak pataka inilah kali pertama dipasang lambang Kerajaan Wilwatikta Majapahit. Pataka ini sebelumnya dibawa Jayakatwang Kediri, tapi berhasil direbut kembali oleh Senopati Singasari saat ekspedisi Pamalayu.
Terakhir Pataka Sang Hyang Naga Amawabhumi berbentuk tombak naga yang berarti naga penjaga keadilan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement