Advertisement
Indonesia Disebut Resesi Secara Teknis, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menampik penilaian bahwa kondisi perekonomian Indonesia tengah mengalami resesi secara teknis.
Realisasi pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal II/2020 mengalami kontraksi 5,32 persen jauh lebih jauh lebih rendah dibanding tahun lalu dimana Indonesia pertumbuhan 5,05 persen. Sri Mulyani menuturkan berdasarkan indikator penilaian, kondisi tersebut belum dapat dimaknai sebagai bentuk resesi teknikal.
Advertisement
"Sebetulnya kalau dilihat secara year on year (yoy), belum (resesi secara teknis) karena ini pertama kali Indonesia mengalami kontraksi. Yang disebutkan tadi pertumbuhan quarter-to-quarter biasanya yang dilihat resesi adalah secara yoy dua kuartal berturut-turut," katanya dalam konferensi pers daring bersama KSSK, Rabu (5/8/2020).
Kontraksi pertumbuhan ekonomi yang melebihi proyeksi pemerintah selama kuartal II/2020, lanjut Sri Mulyani, juga menjadi pemicu untuk pemerintah bersama dengan Bank Indonesia dan OJK, agar menjaga pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV tidak sampai negatif.
"Kami harapkan masyarakat dan stakeholder juga bersama-sama dalam memulihkan perekonomian kita. Insyaallah kita tidak secara teknikal mengalami resesi," paparnya.
Sebelumnya, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berdasarkan harga konstan pada kuartal II/2020 sebesar Rp2.589,6 triliun.
Jika dibandingkan dengan kuartal I/2020, maka ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -4,19 persen. Sementara itu, kumulatifnya pada semester I/2020 mencapai 1,26 persen.
Menurut Suhariyanto, efek domino Covid-19 di mulai dari masalah kesehatan hingga merembet ke masalah sosial dan ekonomi.
"Ini bukan persoalan gampang. Kita bisa melihat negara pada triwulan kedua mengalami kontraksi," ungkap Suhariyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Bongkar Jaringan Narkoba Internasional, Sita 17,6 Kg Sabu-Sabu
- Alexander Ramlie, Miliarder Termuda Indonesia dengan Kekayaan Rp39 T
- Kasus Trans 7, Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pelanggaran ITE
- BPBD Sarmi Pantau Dampak Gempa Magnitudo 6,6 di Papua
- 13,1 juta Penumpang Bersubsidi Sudah Dilayani Oleh PT KAI
Advertisement
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Kuntulgunung Berpotensi Bikin Paket Wisata Terpadu Selatan DIY
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Kamis 16 Oktober 2025
- Jadwal DAMRI Jogja ke YIA Kulonprogo Kamis 16 Oktober 2025
- Prabowo Perintahkan TNI Kawal Kejaksaan Sita Lahan Sawit Ilegal
- Ribuan Warga Gunungkidul Belum Punya KTP-el, Begini Alasannya
- Eko Suwanto Dorong Sinergi Perkuat Riset Invensi dan Inovasi Daerah
- Petani Sleman Diimbau Tidak Jual Bibit Salak Madu ke Luar Daerah
Advertisement
Advertisement