Advertisement
Karena Corona, Banyak Pekerja Swasta Cari Penghasilan Lewat Gojek
Go Food Festival di Gelora Bung Karno, Jakarta. - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menemukan 24 persen pekerja swasta beralih menjadi mitra GoFood selama pandemi Covid-19.
Peneliti Lembaga Demografi FEB UI, Alfindra Primaldhi menjelaskan 40 persen Mitra GoFood yang disurvei, baru bergabung saat pandemi Covid-19 atau sejak Maret 2020, yang mana 94 persen adalah pengusaha skala mikro dan 43 persen merupakan pengusaha yang pertama kali mulai berbisnis.
Advertisement
"Riset ini menunjukkan bahwa sektor swasta turut terkena dampak dari pandemi. Proporsi mitra GoFood baru yang berasal dari pegawai swasta adalah sebesar 24 persen, sedangkan sebelum pandemi, proporsi mitra dari pegawai swasta hanya 18 persen," ujarnya lewat diskusi virtual, Senin, (3/8).
Dia mengatakan bahwa pekerja swasta menempati urutan pertama kategori profesi selain menjadi mitra GoFood selama pandemi untuk mencari penghasilan alternatif dengan menjadi UMKM kuliner digital.
“Disusul dengan profesi ibu rumah tangga sebanyak 22 persen, tidak ada pekerjaan lain 17 persen, bapak rumah tangga lima persen, pelajar atau mahasiswa empat persen, buruh tiga persen, dan profesional tiga persen,” ungkapnya.
Sementara itu, sebelum pandemi, dia mengungkapkan bahwa mitra yang belum pernah menjalankan usaha dan memutuskan untuk bergabung menjadi mitra usaha GoFood hanya 26 persen dan yang sudah pernah menjalankan usaha 74 persen.
Selain itu, Alfindra mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 juga turut berdampak pada peningkatan harga bahan baku dan penurunan pelanggan bagi UMKM.
“UMKM mengalami masalah utama produksi adalah peningkatan harga bahan baku sebesar 34—61 persen. UMKM juga mengalami masalah penjualan, khususnya mengalami penurunan pelanggan sebesar 49—73 persen,” jelasnya.
Menurutnya, kondisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) juga berdampak pada proses penjualan, khususnya karena tidak ada kepastian akhir dari PSBB, terjadi pembatasan jam operasional, dan tidak bisa menerima pelanggan di tempat.
Namun, dia mengungkapkan bahwa dari data internal Gojek terdapat 120.000 UMKM baru yang berhasil melangkah ke daring dan bergabung ke Gojek sejak Maret 2020 sehingga total saat ini terdapat 500.000 UMKM yang tergabung di ekosistem Gojek.
Untuk diketahui penelitian ini menggunakan metode wawancara tatap muka dengan simple random sampling dari database Gojek yang dilakukan pada Desember 2019—Januari 2020 dengan wilayah penelitian Jabodetabek, Bandung, Semarang, Jogja, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan, dan Makassar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Naik Rp8.000 per Gram pada Sabtu 20 Desember 2025
- Inflasi DIY Berpotensi Naik Jelang Libur Natal dan Tahun Baru
- Bek Muda PSIM Jogja Ikuti Program EPA Future Star di Spanyol
- Pemkab Sleman Usulkan Mrican Segmen 2 Masuk Proyek Strategis Nasional
- Ditlantas Polda DIY Siapkan Contraflow Kridosono Saat Nataru
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Partisipasi Ayah Ambil Rapor di SMAN 6 Jogja Baru 30-40 Persen
Advertisement
Advertisement




