Advertisement
Kecewa PDIP Pilih Gibran, Ini Curhat Blak-blakan Hadi Rudyatmo
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menyampaikan soal rekomendasi DPP PDIP untuk cawali-cawawali Pilkada Solo 2020 di Loji Gandrung, Solo, Jumat (17/7/2020). - JIBI/Solopos/Nicolous Irawan
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah menetapkan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa sebagai bakal calon walikota dan wakil walikota untuk berlaga di Pilkada Solo 2020. Jauh hari sebelumnya, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo telah mengusulkan pasangan Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa.
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku kecewa dengan hasil rekomendasi tersebut. Namun, menurut dia, apa pun keputusan ketua umum (ketum) partai harus dijalankan sebagai kewajiban seorang kader. “Semua kalau mau ditanya dengan adanya kayak begini ini dari DPC, anak cabang, ranting, dan anak ranting, ya, tetap kecewa. Karena, pencalonan Purnomo-Teguh sudah menjalankan aturan partai,” kata dia, kepada wartawan, Kamis (23/7/2020).
Advertisement
BACA JUGA: Gerindra DIY Belum Putuskan Dukungan untuk Pilkada Gunungkidul & Sleman
Rudy, sapaan akrabnya, menyebut berdasarkan Peraturan Partai No.24/2017 tentang Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah, DPC boleh melakukan penjaringan tertutup di internal partai apabila memperoleh suara minimal 25 persen. Turunnya rekomendasi kepada Gibran dan Teguh berarti penjaringan tertutup tidak ada nilainya di mata DPP.
“Artinya apa yang sudah dirumuskan [oleh DPC] tidak ada nilainya di sana [DPP] karena yang diberi rekomendasi adalah Mas Gibran dan Pak Teguh. Padahal, kami usulnya Pak Pur dan Pak Teguh. Tetapi, semua keputusan itu ada di ketum partai melalui rapat DPP partai tentunya. Apa pun keputusan ketum, kader partai wajib melaksanakan dan memenangi pemilihan kepala daerah [siapapun calonnya],” ujar Rudy.
BACA JUGA: Kecewa Hasil Rekomendasi Pilkada 2020, Pengurus PDIP Gunungkidul Mundur
Di sisi lain, Purnomo yang luput mendapatkan rekomendasi DPP, mengaku bersedia ditunjuk menjadi penasehat tim pemenangan Gibran-Teguh. Ia juga mengaku tak sakit hati ataupun dendam dengan mantan pasangannya, Teguh Prakosa. “Terus terang, yang saya khawatirkan yang di belakang saya itu loh pendukung-pendukung saya yang mungkin belum bisa menerima alasannya. Tapi, mudah-mudahan mereka seperti saya, bisa menerima realita,” ucap Purnomo.
Ihwal kembali mencalonkan diri sebagai walikota dari jalur lain, Purnomo menyebut sudah tidak berkeinginan. Meski beberapa waktu lalu, perwakilan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sempat berkomunikasi dan menyampaikan gagasan itu. “Ya, cerita saja. Tidak secara resmi. Tapi, saya mengira kalau [dengan PKS], sudah enggak mungkin berkoalisi dengan partai lain. Gagasan itu pernah dilontarkan kepada saya setelah rekomendasi turun. Itu hanya gagasan,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Indonesia
Advertisement
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Libur Nataru, Penjualan Wingko dan Bakpia Ngasem Naik 10 Persen
- KPK Dalami Aset Usaha Ridwan Kamil yang Tak Dilaporkan di LHKPN
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- Menkeu Pastikan Dana Bencana Sumatera Aman, MBG Tetap Jalan
- Polisi Temukan Dugaan Kasus Pertalite Dicampur Air, SPBU Ditutup
- Natal 2025, KPK Pastikan Hak Ibadah 12 Tahanan Terpenuhi
- Tim SAR Selamatkan Empat Wisatawan Terseret Ombak Parangtritis
Advertisement
Advertisement




