Advertisement
Kecewa PDIP Pilih Gibran, Ini Curhat Blak-blakan Hadi Rudyatmo

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah menetapkan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa sebagai bakal calon walikota dan wakil walikota untuk berlaga di Pilkada Solo 2020. Jauh hari sebelumnya, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo telah mengusulkan pasangan Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa.
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku kecewa dengan hasil rekomendasi tersebut. Namun, menurut dia, apa pun keputusan ketua umum (ketum) partai harus dijalankan sebagai kewajiban seorang kader. “Semua kalau mau ditanya dengan adanya kayak begini ini dari DPC, anak cabang, ranting, dan anak ranting, ya, tetap kecewa. Karena, pencalonan Purnomo-Teguh sudah menjalankan aturan partai,” kata dia, kepada wartawan, Kamis (23/7/2020).
Advertisement
BACA JUGA: Gerindra DIY Belum Putuskan Dukungan untuk Pilkada Gunungkidul & Sleman
Rudy, sapaan akrabnya, menyebut berdasarkan Peraturan Partai No.24/2017 tentang Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah, DPC boleh melakukan penjaringan tertutup di internal partai apabila memperoleh suara minimal 25 persen. Turunnya rekomendasi kepada Gibran dan Teguh berarti penjaringan tertutup tidak ada nilainya di mata DPP.
“Artinya apa yang sudah dirumuskan [oleh DPC] tidak ada nilainya di sana [DPP] karena yang diberi rekomendasi adalah Mas Gibran dan Pak Teguh. Padahal, kami usulnya Pak Pur dan Pak Teguh. Tetapi, semua keputusan itu ada di ketum partai melalui rapat DPP partai tentunya. Apa pun keputusan ketum, kader partai wajib melaksanakan dan memenangi pemilihan kepala daerah [siapapun calonnya],” ujar Rudy.
BACA JUGA: Kecewa Hasil Rekomendasi Pilkada 2020, Pengurus PDIP Gunungkidul Mundur
Di sisi lain, Purnomo yang luput mendapatkan rekomendasi DPP, mengaku bersedia ditunjuk menjadi penasehat tim pemenangan Gibran-Teguh. Ia juga mengaku tak sakit hati ataupun dendam dengan mantan pasangannya, Teguh Prakosa. “Terus terang, yang saya khawatirkan yang di belakang saya itu loh pendukung-pendukung saya yang mungkin belum bisa menerima alasannya. Tapi, mudah-mudahan mereka seperti saya, bisa menerima realita,” ucap Purnomo.
Ihwal kembali mencalonkan diri sebagai walikota dari jalur lain, Purnomo menyebut sudah tidak berkeinginan. Meski beberapa waktu lalu, perwakilan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sempat berkomunikasi dan menyampaikan gagasan itu. “Ya, cerita saja. Tidak secara resmi. Tapi, saya mengira kalau [dengan PKS], sudah enggak mungkin berkoalisi dengan partai lain. Gagasan itu pernah dilontarkan kepada saya setelah rekomendasi turun. Itu hanya gagasan,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Tangkap Belasan Anggota Ormas yang Menguasai Parkir Liar di Wisma Atlet Jakarta, Omzet per Bulan Rp90 Juta
- Kementan Alokasikan Rp5 Triliun untuk Serap 1 Juta Ton Jagung
- Jurnalis Banyak Kena PHK, Menteri Komdigi Tampung Masukan Pekerja Media Massa
- PDIP Minta Kepala Daerah yang Diusung Wajib Menghayati Nilai-Nilai Partai
- KPK Soroti Dugaan Fraud di Bank-bank Milik Daerah
Advertisement

Ratusan Gedung Sekolah di Sleman Akan Diperbaiki Tahun ini, Pemkab Siapkan Rp20 Miliar
Advertisement

Status Geopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, DPR Ingatkan Pemerintah
Advertisement
Berita Populer
- Menteri P2MI Uangkap 1,5 Juta Permintaan Pekerja di Luar Negeri
- Skema Pemenuhan Guru untuk Sekolah Rakyat Sedang Dirumuskan
- Blokir Konten dan Rekening Tidak Cukup untuk Memberantas Judi Online
- Susul Bandara Ahmad Yani, Adi Soemarmo Segera Jadi Bandara Internasional Haji dan Umroh
- Polisi Kerahkan Ratusan Personel Amankan Sidang Hasto Kristiyanto Hari Ini
- KPK Periksa Mantan Dirut PGN
- KPK Soroti Dugaan Fraud di Bank-bank Milik Daerah
Advertisement